x

Jenderal Iran

Iklan

Anung Suharyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2019

Sabtu, 4 Januari 2020 14:20 WIB

Trump Bunuh Jenderal Soleimani, Iran Mau Bikin AS Meratap: Begini Dampaknya

Konflik Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas setelah residen Donald Trump memerintahkan merudal jenderal Qassem Soleimani hingga tewas pada Jumat, 3 Januari 2020.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Iran Siap membalas
Garda Revolusi Iran dan pasukan-pasukan anti-AS  di seluruh dunia Muslim dinyatakan akan membalas pembunuhan pemimpin Pasukan Quds, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

"Garda Revolusi, bangsa Iran yang bijaksana dan front perlawanan di dunia Muslim yang membentang luas akan membalas tumpahnya darah syuhada ini (Soleimani)," kata juru bicara Garda, Ramezan Sharif kepada sebuah  stasiun televisi.

"Kegembiraan Zionis dan Amerika dalam waktu dekat akan berubah menjadi ratapan," ujarnya..

Selama ini Jenderal Soleimani  merupakan sosok yang amat kuat  dan berpengaruh. Di bawah kepemimpinannya, Iran memperkuat kelompok Hizbullah di Lebanon dan kelompok-kelompok pro-Iran lain, memperbesar kehadiran militer Iran di Irak dan Suriah.  Dia menjadi  sosok kunci dalam upaya Suriah menggempur kelompok-kelompok pemberontak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasukan Quds yang dia pimpin melapor secara langsung kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.  Soleimani pun  disanjung sebagai sosok pahlawan.

Dampak terhadap dunia
Menanggapi pembunuhan itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan negara ini secara konsisten menentang penggunaan kekerasan dalam hubungan internasional. China mendesak  semua pihak tenang  demi menghindari ketegangan.

Adapun  Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut serangan pembunuhan tokoh militer Iran itu akan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Yang jelas,  serangan itu menyebabkan harga minya  melonjak  ke level tertinggi dalam 3,5 bulan terakhir. Harga minyak Brent pada perdagangan 3 Januari  naik US$ 2,35 menjadi US$ 68,60 per barel. Angka ini tertinggi sejak serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada September lalu.

Reuters|BBC | Berbagai sumber

Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler