x

Natuna

Iklan

Anung Suharyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2019

Sabtu, 4 Januari 2020 20:40 WIB

TNI Tambah Kapal Perang di Natuna, Begini Akal-akalan Tiongkok

Pemerintah telah mengirim Kapal Republik Indonesia (KRI) dalam posisi siaga tempur di Laut Natuna. Kapal ini akan menjaga perairan zona ekonomi ekslusif kita yang diterobos oleh kapal-kapal pencari ikan Cina.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akal-akalan 9  garis putus
"Sembilan Garis Putus-putus" atau Nine-Dash Line  merupakan akal-akalan pemerintah Tiongkok  untuk menjarah perairan yang menjadi hak negara lain.  Garis ini pula yang bikin negara China berkonflik dengan Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Tiongkok mengklaim  90 persen wilayah perairan  Laut China Selatan itu  dengan alasan historis atau “traditional fishing ground”.   Dalam hukum laut, tidak ada hak itu.  Yang ada hanya “traditional fishing right” di wilayah perairan kepulauan (bukan di ZEE maupun laut territorial), dan harus diatur melalui perjanjian antar negara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Garis putus-putus itu muncul dalam peta negara China pada 1947, setelah usai Perang Dunia II. Kala itu, Angkatan Laut Republik China menguasai beberapa pulau di Laut China Selatan yang sebelumnya dikuasai Jepang. Setelah situasi berubah karena Taiwan menjadi negara terpisah.

Dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut Dalam (Unclos) 1982,  diatur batas wilayah perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) adalah 200 mil laut dari garis pantai. Inilah hak negara pemilik untuk mengendalikan kekayaan ekonomis di dalamnya,  termasuk menangkap ikan dan mengekslporasi minyak.

 

Negara Tiongkok iku menandatangani  konvensi itu, tapi saat itu  belum terang-terangan mengklaiam   perairan China Selatan  berdasarakan garis putus-putus tadi.

Manuver kapal Tiongkok yang sudah sering dilakukan itu boleh jadi upaya untuk memancing atau mengetes Indonesia.  

***

Ikuti tulisan menarik Anung Suharyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler