Ketika berkunjung ke Indonesia Januari 2019, Maszlee Malik mengatakan pemerintah Malaysia berencana mengurangi jam mata pelajaran agama di sekolah. Sebagai gantinya, pemerintah Malaysia akan memperbanyak pembinaan karakter, mata pelajaran matematika, sains, dan bahasa Inggris.
"Karena jikalau kita ingin maju, kita ingin bersaing di peringkat global, kita harus menguasai bahasa Inggris, sains, juga matematika," kata Maszlee di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Jumat, 11 Januari 2019.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy kemudian membantu Maszlee menjelaskan maksud kebijakan pemerintah Malaysia. Ia menuturkan, secara substansi, materi pelajaran agama Islam bukan dikurangi, tetapi menjadi kegiatan ekstrakurikuler. "Istilahnya sekolah sore. Kalau di sini Madrasah," ujar Muhadjir.
***
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.