x

Natuna

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 6 Januari 2020 03:26 WIB

Natuna: Benarkah Sandiwara Pengalihan Isu?

Banyak kasus besar yang harus diselesaikan Kabinet Indonesia Maju.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Musibah dan bencana banjir di awal tahun 2020 serta kasus Natuna yang menggelinding bersamaan, benar-benar menyeret media massa, medsos, dan medion menjadi beralih pada pemberitaan aktual tersebut. 

Sehingga disadari atau tidak, konsentrasi rakyat atas kebijakan Presieden yang memberatkan seperti menyoal iuran BPJS Kesehatan yang naik dua kali lipat dan kenaikan iuran lain, serta kasus BUMN dan Jiwasraya secara otomatis menjadi reda. 

Bahkan banyak rakyat yang berpikir bahwa dinaikkannya kasus Natuna yang menjadi tranding topic di media massa, hanya sekadar sandiwara pengalihan isu belaka. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lalu ada juga yang bertanya, benarkah kapal-kapal ikan dan Coast Guard pemerintah Komunis China yang masuk ke dalam Zona Eksklusif Ekonomi (ZEE) Indonesia di perairan Natuna Utara hanya sebuah "gorengan berita?" 

Persoalan besar pemerintah Indonesia saat ini menyangkut carut-marutnya lembaga asuransi menjadi sebab adanya kemungkinan pengalihan isu Persoalan asuransi sangat serius dan ada kemungkinan terjadinya crash di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mengingat banyaknya utang dalam mata uang asing yang harus dibayar oleh pemerintah. 

Saat bersamaan, beban utang dalam negeri tak mungkin ditunda karena di dalamnya ada dana masyarakat, dana perusahaan asuransi, dana pensiun, dan dana Jamsostek. 

Andaikan saja isu laut China Selatan terus berkembang, maka banyak masalah dalam negeri yang bisa ditelan bumi. 

Dengan demikian, isu laut China Selatan ini bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan sekaligus mencari simpati rakyat demi mengaburkan berbagai masalah yang kini sedang mendera dan harus diatasi, diselesaikan oleh pemerintah. 

Bila benar persoalan Natuna hanya sekadar isu, lalu dipakai untuk mengalihkan isu, konyol namanya. 

Namun, bila kasus Natuna benar adanya, lalu dipakai juga untuk mengalihkan isu, lebih konyol-konyol namanya. 

Lalu apakah benar, yang diklaim Cina itu Natuna? Bukan Nansha atawa Spartly Islands? Bukan lainnya?

Yang pasti, tanpa persoalan kasus Natuna saja, banyak "kasus besar" yang wajib di solusikan oleh Kabinet Indonesia Maju.

Andai semua persoalan besar ditangani dengan cara mengaburkan dan pengalihan isu, maka persoalan besar akan terus menanti bangsa ini.

Terlebih bila Indonesia  harus "berperang" nyata atau sandiwara dengan Cina. Pilih mana?

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu