Kisah Reynhard, Pemerkosa 190 Korban: Sudah Akui Sisi Gelapnya Saat di UI

Selasa, 7 Januari 2020 07:21 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kisah Reynhard Sinaga, seorang mahasiswa asal Indonesia yang dihukum seumur hidup di Inggris amat mengagetkan. Ia terjerat kasus yang tidak lumrah, yakni pemerkosaan terhadap pria.

Kisah Reynhard Sinaga, seorang mahasiswa asal Indonesia yang dihukum seumur hidup  di Inggris amat mengagetkan.  Ia terjerat kasus pemerkosaan terhadap pria.

Pengadilan Manchester, Inggris, mendakwa Reynhard dengan 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria. Sejumlah korban bahkan mengaku diperkosa berkali-kali.

Menurut polisi Manchester,  kemungkinan korban dapat mencapai 190 orang termasuk 48 orang yang kasusnya telah disidangkan melalui empat persidangan terpisah mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.

Seperti dilaporkan oleh BBCIndonesia, Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin, 6 Januari 2019,  menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual"  yang tidak menunjukkan penyesalan.

 

 

Sejak awal persidangan, Reynhard selalu mengatakan hubungan seksual itu dilakukan atas dasar suka sama suka.  Mengenakan sweater - baju hangat krem dengan kemaja kotak-kotak di dalamnya- Reynhard tidak bereaksi saat hukuman dijatuhkan.

Gulfan Afero, koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI London, mengatakan sejak awal KBRI mendampingi Reynhard untuk memastikan ia mendapat keadilan dalam menghadapi kasusnya. Ia juga mengatakan beberapa kali bertemu dengan Reynhard di penjara dan sempat berbicara "dari hati ke hati".

 "Dia mengakui dia gay, dan dia memang menyatakan melakukan hubungan seks dengan kurang lebih 200 orang dalam kasus ini," kata Gulfan. Tapi, "Reynhard menyatakan  hubungan tersebut suka sama suka, tak ada unsur paksaan," ujarnya.

Selanjutnya:  Akui sisi gelapnya sejak dulu
<--more-->

Jejak  Reyhard
BBC Indonesia  kembali  melaporkan sisi kehidupan Reyhard, terutama saat di Indonesia. Menurut salah satu kawannya, 'Rey itu supel, ramah, dan menyenangkan'.  Salah satu teman kuliah, yang tidak mau namanya disebutkan, menuturkan Reynhard adalah sosok yang menyenangkan dan mampu menceriakan suasana di sela-sela tumpukan tugas. Reynhard juga, katanya, merupakah seorang yang pintar dan enak diajak bekerja sama.

"Saya mengenal Rey (panggilan teman kuliah kepada Reynhard) sebagai orang yang supel, ramah, mudah bergaul, menyenangkan untuk diajak bekerja sama misalkan dalam kelompok," katanya saat ditemui oleh BBC News Indonesia.

Ia juga mengatakan hingga kini masih terngiang-ngiang akan tawa Reynhard yang begitu berkesan, walaupun mereka jarang berinteraksi usai Reynhard melanjutkan studi di Inggris pada 2007.

 

"Ketawanya sih yang paling saya ingat betul. Bahkan sampai sekarang saya sudah lama tidak bertemu tapi saya ingat betul gimana ekspresi dia pada saat ketawa bercanda, saya ingat," katanya.

BBC juga mengungkap  catatan di pengantar skripsi untuk  mendapatkan gelar sarjananya pada 2006 dari jurusan arsitektur  di universitas  ternama di Indonesia. Dalam catatan pengantar skripsinya, Reynhard menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak mulai dari keluarga, kampus hingga teman kuliah lintas angkatan, di antaranya adalah seperti ucapan terima kasih kepada teman yang mengetahui 'sisi kelam' dirinya.

"Mami-mami peramalku .... (terima kasih atas sumbangan pikirannya buat skripsi ini) dan .... yang selalu meramalku dengan gratis dan tahu 'the dark side of me' everybody has his/her dirty laundry right? Haha.." tulis Reynhard.

Baca juga:
Mahasiswa Reynhard Gemparkan Inggris: Didakwa Perkosa 190 Korban, Divonis Seumur Hidup

 Reynhard juga mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang tidak disebutkan namanya karena selalu menemaninya selama menempuh studi arsitektur.

BBC News Indonesia telah mencoba untuk meminta tanggapan dari orang tua Reynhard, baik melalui pendekatan langsung maupun melalui telepon. "Saya tidak mau, tidak ya," kata ayahnya dengan suara pelan usai beribadah di Depok, Jawa Barat, Desember 2019. Belakangan, BBC mencoba sekali lagi, tapi  orangtua Reyhard  tetap menolak bicara.

Selanjutnya: Dari UI ke Manchester

<--more-->

Dari UI ke Mancheste
BBC  tidak menyebutkan asal universitas   Reynhard itu.  Tapi dari penelusuran  Republika,   Reynhard Sinaga  merupakan lulusan Universitas Indonesia.

Republika mendapatkan katalog skripsi S1 jurusan Arsitektur berjudul Power Architecture atas nama Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga. Nama ini identik dengan nama lengkap pelaku yang ditangkap di Inggris tersebut. Dalam penelusuran itu diketahui bahwa skripsi atas nama Reynhard membahas tentang arsitektur dan masyarakat.

Dalam penjelasan tentang karya skripsinya, Reinhard menjelaskan bahwa karya ilmiahnya ingin menganalisa hubungan sejumlah bangunan, seperti bangunan pemerintah dan bangunan bersejarah, dengan manusia.

Setelah mendapatkan gelar di arsitektur Universitas Indonesia, Depok,  pindah ke  Inggris pada 2007 untuk menempuh studi perencanaan bidang sosiologi dan perencanaan dari Universitas Manchester.  

 

Kini ia  sedang kuliah untuk gelar PhD di Universitas Leeds. Dia menulis tesis berjudul "Seksualitas dan transnasionalisme sehari-hari. Laki-laki gay dan biseksual Asia Selatan di Manchester". 

Reynhard Sinaga, 36 tahun,  selama ini  tinggal di sebuah flat di dekat desa gay Manchester, tapi  akan membanggakan gaya hidup mewah keluarganya yang kaya di Indonesia.  Flat itu hanya beberapa ratus meter dari desa gay Manchester, dan hanya sekitar sudut dari bar dan klub malam yang sering dikunjungi anak-anak muda.

Kehidupannya di Inggris sebagai siswa   didanai oleh uang yang dikirimkan kepadanya oleh ayahnya, seorang  pengusaha properti  yang konservatif.

Menurut  bekas temannya,  orangtuanya  di Jakarta tidak mengetahui bahwa Reynhard Sinaga seorang gay."Ayahnya adalah orang yang sangat kaya," kenang seorang mantan temannya itu seperti dituturkan kepada Dailymail

Kata mantan teman itu:  'Kesan saya adalah bahwa keluarga menemukannya tidak normal tetapi dia tidak pernah memberi tahu mereka bahwa dia gay. Dia biasa mengganti rambut dan pakaiannya untuk pulang,” ujarnya.

“Orang tuanya berusaha membuatnya bertemu dengan seorang gadis dari negaranya. Mereka ingin dia menikah dan punya keluarga”, katanya lagi.

***

Baca juga:
Mahasiswa Reynhard Gemparkan Inggris: Didakwa Perkosa 190 Korban, Divonis Seumur Hidup

 

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Dian Novitasari

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler