x

Konfrensi pers film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini. Dok. Visinema Pictures

Iklan

Alwin Jalliyani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 1 Januari 2020

Rabu, 8 Januari 2020 15:39 WIB

Sekarang Saya Ceritakan Tentang NKCTHI

Review film Nanti Kita Ceritakan Hari Ini karya Angga Dwimas Sasongko. Penasaran gimana filmnya? Sini, saya ceritakan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Film adaptasi dari novel Nanti Kita Ceritakan Tentang Hari Ini telah menembus lebih dari 700 ribu penonton ketika artikel ini ditulis. Pencapaian yang cukup baik untuk film adaptasi. Angga Dwimas Sasongko menyutradarai film ini dengan baik. Hal ini terlihat dari komposisi film yang pas. Tema yang diangkat tentang sebuah keluarga dengan dinamika didalamnya. Ramuan emosi, romansa, sedih, kecewa, dan bahagia melebur dalam 121 menit pemutaran.

Cerita tentang keluarga selalu emosional bagi penonton. Karena konflik keluarga bisa relate dan dirasakan setiap orang. Tagline film ini yaitu "Setiap Keluarga Punya Rahasia". Menjelaskan bahwa dalam keluarga yang terlihat baik dan bahagia, sebenarnya tersimpan rahasia dari setiap anggota keluarga. Baik dalam bentuk perasaan atau pun perbuatan. Ketika rahasia ini disuarakan, mungkin menyakitkan. Namun, itu adalah langkah awal menjemput kebahagiaan. Pesan yang disampaikan cukup mendalam. Sang Produser sebelumnya pernah menggarap film tentang keluarga, yaitu Keluarga Cemara (2018). 

Riset penyusunan cerita layak diacungi jempol. Premis yang mengangkat permasalahan keluarga zaman sekarang. Dimana mayoritas orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk anak, menurutnya. Tanpa memberi ruang diskusi dalam mengambil keputusan untuk masa depan anaknya. Padahal, anaknya lah yang akan menjalani keputusan tersebut. Sehingga banyak generasi muda tumbuh tanpa pernah memilih. Sejak kecil sudah dituliskan takdir untuk sekolah, kuliah, juruan, pekerjaan, bahkan jodoh oleh orang tua. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktor film NKCTHI cukup bagus memerankan setiap tokoh. Namun, karena ada pergantian aktor yang memerankah seorang tokoh di setiap pembabakan waktu, membuat karakter tokoh menjadi kurang kuat. Apa lagi pergantian tokoh orang tua saat anak-anak masih kecil dan beranjak dewasa. Sempat membuyarkan imajinasi saya, apakah film ini menceritakan satu keluarga atau lebih. Karena perbedaan fisik dan pembawaan yang cukup berbeda. Ternyata tetap satu keluarga. Sebenarnya, tokoh ketika muda dan saat sudah tua bisa diakali dengan memaksimalkan tata rias, tidak harus mengganti aktor. Overall masih bisa dinikmati.

Dari segi teknis film ini cukup berani. Berani mencoba beberapa pengambilan gambar yang tidak biasanya. Membuat kaya angle shot dalam film. Color grading yang adem memberikan pengalaman nonton film yang berbeda. Pewarnaan yang soft agak biru membantu membangun emosi bagi penonton. Pemberian musik yang menurut saya cukup rewel. Karena musik terlalu sering masuk dalam adegan. Musik juga bertujuan untuk membantu menyambungkan emosi dalam film ke penonton.

Plot cerita yang digunakan maju-mundur. Membuat penonton harus berpikir lebih. Ditambah adanya pergantian aktor dalam memerankan tokoh. Tapi seiring cerita berjalan, dan sudah memahami konteks cerita secara utuh, penonton dibawa larut dalam emosi tokoh. Tak sedikit saya amati penonton yang menyeka air matanya saat adegan sedih. Menandakan bahwa film ini sukses menyampaikan pesan kepada penonton.

Secara keseluruhan film ini oke untuk dinikmati. Saya memberi nilai 8.5/10 untuk film Nanti Kita Ceritakan Hari Ini (2019). 

Ikuti tulisan menarik Alwin Jalliyani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB