x

Iklan

Kampus Unair

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 November 2019

Rabu, 8 Januari 2020 15:41 WIB

Dosen Unair Ciptakan Aplikasi Media Visual Komunikasi Anak


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Salah satu Dosen Psikologi Universitas Airlangga, Margaretha S.Psi., P.G.Dip.Psych., M.Sc berhasil mengembangkan sebuah aplikasi perangkat lunak yang bernama MIKA (Media Visual Komunikasi Anak). MIKA dibuat dengan kerja sama dari Forum Peduli Jawa Timur dengan tujuan untuk membantu komunikasi belajar bagi anak-anak dengan autisme.

Pada awalnya ide untuk menciptakan aplikasi ini muncul karena adanya kegelisahan terapis terkait cara untuk memberikan pelajaran komunikasi pada anak dengan autisme yang lebih optimal. "Sebagai gejala utamanya, autisme itu paling sulit untuk melakukan komunikasi sosial dan periode belajar itu penting supaya tidak terlewatkan. Karena kalau tidak, nanti menjadi suatu kecacatan, maka perlu suatu metode yang terstruktur sistematis dan terstandar," kata Margaretha di Surabaya (5/1).

Dosen Psikologi Unair ini berkata bahwa MIKA dimanfaatkan sebagai alat terapi oleh orang-orang yang sudah terlatih dan mengerti tentang bagaimana cara memberikan alat bantu visual untuk belajar komunikasi anak dengan autisme secara terstruktur. "Dengan adanya Mika, harapannya anak-anak autisme yang memang rata-rata adalah pembelajaran visual akan lebih mudah belajar," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengembangkan MIKA hingga tahap ini, Margaretha membutuhkan waktu selama dua tahun. Walau demikian, ia pun merasa bahwa aplikasi ini masih harus terus dikembangkan agar bisa menjadi lebih baik lagi. "Dikembangkan dengan kerangka teoritis kerja, dan mengumpulkan pengalaman dari sejak 2013," ucap Margaretha.

Margaretha pun menegaskan bahwa MIKA adalah karya dari Jawa Timur yang dibuat untuk Indonesia, sehingga alat terapi ini bisa digunakan di berbagai tempat di seluruh Indonesia. "Bahkan ada fitur untuk menambah kata baru untuk menyesuaikan dengan konteks bahasa. Misalkan di Nusa Tenggara Timur ada bahasa khusus yang tidak ada di dalam bahasa Indonesia, maka yang ada di tablet ini bisa ditambahkan."

Margaretha berharap MIKA bisa digunakan di seluruh Indonesia oleh terapis, guru, ataupun orang - orang yang bekerja memberi terapi anak dengan autisme. Aplikasi ini sebenarnya juga bisa digunakan oleh setiap orang tua, namun untuk menggunakannya mereka perlu paham terlebih dahulu cara penggunaan dan pembelajarannya.

"Orang tua juga bisa tapi dia harus belajar dulu. Pertama-tama harus paham apa yang disebut sebagai pendekatan teach, yaitu pendekatan intervensi buat anak dengan autisme yang secara terstruktur, baru belajar MIKA sebagai alat bantunya," tambahnya.

Ikuti tulisan menarik Kampus Unair lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler