Otopsi dan penyitaan CCTV
Polisi menyelidiki serius kematian Lina. Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung telah selesai mengotopsi jenazah. Tapi tim masih akan memeriksa kadar racun (Toksikologi) dalam tubuh jenazah Lina.
"Kami belum dapat menyimpulkan karena masih ada pemeriksaan toksikologi ke Puslabfor dulu itu memerlukan waktu satu sampai dua minggu," ujar dokter RS Bhayangkara Sartika Asih AKBP Robert Tanjung kepada wartawan di area pemakaman Sekelimus, Kota Bandung, Kamis, 9 Januari 2020.
Pemeriksaan otopsi sudah dilakukan di luar dan dalam tubuh jenazah Lina. "Kegiatan otopsi untuk mencari penyebab dari kematian tentunya nanti dari hasil tim forensik akan dilakukan analisis penyebab kematian almarhumah," ujar Kombes Saptono Erlangga, Kamis, 9 Januari 2020.
Ia pun mengatakan, hasil otopsi tersebut segera diumumkan apabila tim penyidik telah rampung melakukan penyelidkan. Hasil otopsi tersebut akan mempengaruhi proses penyelidikan ke depannya.
Polisi juga telah memeriksa rumah almarhum yang dihuni oleh suami Lina, Teddy. Di rumah tersebut Lina diduga meregang nyawa. Hingga saat ini, penyebab kematian Lina masih belum diketahui secara pasti.
Saptono mengatakan, polisi akan menggali keterangan saksi. Selain ity, penyidik pun mengumpulkan barang bukti di rumah tersebut untuk dijadikan bahan penyelidikan. Dari rumah tersebut polisi membawa CCTV, personal computer, dan telepon genggam milik Lina.
Selanjutnya pengakuan rumah sakit
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.