Janggalnya Kematian Lina Jubaedah: Otopsi Usai, Kadar Racun, Pengakuan Dokter & Kecurigaan
Kamis, 9 Januari 2020 18:42 WIBMakam mantan istri Sule, Lina Jubaedah, di Jalan Sekelimus, Kota Bandung telah dibongkar, Kamis, 9 Januari 2020. Pembongkaran ini dilakukan untuk tujuan penyelidikan kepolisian atas laporan anak kandung Lina, Rizky Febian.
Makam mantan istri Sule, Lina Jubaedah, di Jalan Sekelimus, Kota Bandung telah dibongkar, Kamis, 9 Januari 2020. Pembongkaran ini dilakukan untuk tujuan penyelidikan kepolisian atas laporan anak kandung Lina, Rizky Febian.
Pembongkaran dilakukan sekitar pukul 10.00. Suami dan keluarga Lina juga sepakat, tempat makam akan dipindakan ke TPU Nagrog, Bandung, sehabis otopsi.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, pembongkaran makam ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab kematian Lina. Polisi akan mendalami laporan Rizky yang menduga ada yang janggal pada kematian sang ibunda. Ada lebam di tubuhnya dan leher.
Lina Jubaedah meninggal dunia pada Sabtu, 4 Januari 2020. Mantan istri pelawak Sule ini dikabarkan meninggal setelah shalat subuh. Almarhumah sempat dibawa ke Rumah Sakit Al Islam Bandung. Namun, saat di perjalanan, Lina dinyatakan sudah meninggal.
Selanjutnya: otopsi selesai
<--more-->
Otopsi dan penyitaan CCTV
Polisi menyelidiki serius kematian Lina. Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, Bandung telah selesai mengotopsi jenazah. Tapi tim masih akan memeriksa kadar racun (Toksikologi) dalam tubuh jenazah Lina.
"Kami belum dapat menyimpulkan karena masih ada pemeriksaan toksikologi ke Puslabfor dulu itu memerlukan waktu satu sampai dua minggu," ujar dokter RS Bhayangkara Sartika Asih AKBP Robert Tanjung kepada wartawan di area pemakaman Sekelimus, Kota Bandung, Kamis, 9 Januari 2020.
Pemeriksaan otopsi sudah dilakukan di luar dan dalam tubuh jenazah Lina. "Kegiatan otopsi untuk mencari penyebab dari kematian tentunya nanti dari hasil tim forensik akan dilakukan analisis penyebab kematian almarhumah," ujar Kombes Saptono Erlangga, Kamis, 9 Januari 2020.
Ia pun mengatakan, hasil otopsi tersebut segera diumumkan apabila tim penyidik telah rampung melakukan penyelidkan. Hasil otopsi tersebut akan mempengaruhi proses penyelidikan ke depannya.
Polisi juga telah memeriksa rumah almarhum yang dihuni oleh suami Lina, Teddy. Di rumah tersebut Lina diduga meregang nyawa. Hingga saat ini, penyebab kematian Lina masih belum diketahui secara pasti.
Saptono mengatakan, polisi akan menggali keterangan saksi. Selain ity, penyidik pun mengumpulkan barang bukti di rumah tersebut untuk dijadikan bahan penyelidikan. Dari rumah tersebut polisi membawa CCTV, personal computer, dan telepon genggam milik Lina.
Selanjutnya pengakuan rumah sakit
<--more-->
Pengakuan rumah sakit
Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam Bandung, dr. Guntur Septapati, MMRS mengatakan, Lina sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di instalansi gawat darurat (IGD).
Seperti diberitakan Kompas.com, berdasarkan standar pelayanan rumah sakit, apabila ada pasien yang meninggal dunia dan pihak keluarga ragu-ragu soal penyebab kematian, perlu dilakukan otopsi.
"Karena secara medis, bisa diketahui semua. Misalnya perkiraan kematian berapa lama, soalnya datang ke sini sudah meninggal," katanya. Ia mengatakan, pihak rumah sakit tidak melakukan tindakan apapun karena pasien sudah meninggal dunia.
"Ke IGD saat itu sekitar jam 04.00 pagi, pukul 04.15 dinyatakan meninggal dunia. Ke sini sudah tak bernafas. Kami yakinkan standar rumah sakit dan lain-lain, (pada) pukul 04.15 pasien sudah meninggal dunia," ujar Guntur.
Guntur menuturkan, dokter di rumah sakit tidak bisa memastikan penyebab meninggal dunia atas nama pasien Lina Jubaedah kecuali dilakukan otopsi. "Saat itu dianggap normal, minta langsung dibawa pulang. Enggak ada mengarah dan melihat ke arah lebam-lebam," katanya.
Selanjutnya: kecurigaan
<--more-->
Kecurigaan dan pengakuan suami
Sebelumnya, suami almarhumah Lina Jubaedah, Teddy, mengatakan tidak keberatan apabila jenazah istrinya diautopsi untuk kepentingan penyelidikan pihak kepolisian.
"Saya gak keberatan kalau butuh divisum, kalau diautopsi juga gak keberatan saya, selama anak-anaknya setuju," ujar ujar Teddy kepada wartawan di rumahnya, di Jalan Neptunus, Kota Bandung, Rabu, 8 Januari 2020.
Teddy mengungkapkan, ada rasa iba apabila autopsi itu benar-benar dilakukan kepada jenazah sang istri. Namun, ia katakan, apabila hal tersebut bisa membuat terang penyebab kematian Lina, ia mengizinkan polisi melakukan autopsi.
"Tapi kalau saya pribadi kasihan aja, harusnya udah tenang, jadi rame lagi, makanya nanti pihak kepolisian aja yang bekerja keras," kata dia.
Saat disinggung mengenai adanya tuduhan kejanggalan penyebab kematian Lina, Teddy menampiknya. Ia mengaku, menyaksikan langsung saat Lina meregang nyawa. Ia pun menampik bahwa ada luka lebam di jenazah Lina. "Itu hoaks aja, gak tahu rekayasa yang nyebarinnya," katanya.
Teddy mengatakan, Lina meninggal sebelum shalat subuh saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Sebelumnya, Lina mengalami kejang-kejang saat berada di rumah. Saat kejadian, rumah tersebut sedang dihuni oleh Teddy dan kedua anak Lina.
"Sama anak-anaknya juga di sini ada, Teh Putri tidurnya di lantai dua , kalau anak-anak di sini, ibunda sama dede bayi di dalem," kata dia.
Ia pun mengatakan, saat tiba di rumah sakit Al Islam, jenazah Lina tidak divisum. Pihak rumah sakit pun tidak melakukan tindakan medis, karena sudah diketahui meninggal saat di perjalanan.
"Visum gak ada, saat kejadian gak ada apa-apa, karena saat waktu itu dokter bilang meninggal dalam perjalanan," kata dia.
***
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Otopsi Lina Diumumkan, Lima Fakta Ini Perlihatkan Rizky Febian Gegabah
Jumat, 31 Januari 2020 19:32 WIBBak Sulap, Tiongkok Bikin RS Corona dalam Hitungan Hari, Begini Faktanya
Kamis, 30 Januari 2020 15:00 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler