Dugaan penyakit jantung
Kepolisian menegaskan bawah otopsi sudah dilakukan di luar dan dalam tubuh jenazah Lina. Kepala Humas Polda Jawa Barat Kombes Saptono Erlangga mengatakan, kegiatan otopsi ini untuk mencari penyebab dari kematian
Menurut Kombes Saptono Erlangga, hasil otopsi tersebut segera diumumkan apabila tim penyidik telah rampung melakukan penyelidkan. Hasil otopsi tersebut akan mempengaruhi proses penyelidikan ke depannya.
Kasus Lina bisa dimasukan dalam kategori kematian mendadak. Sempat ada dugaan bahwa kematiannya disebabkan oleh penyakit jantung. Dalam bidang kedokteran, pernyakit ini termasuk dalam gangguan kardiovaskuler, yakni fungsi pengaliran darah ke seluruh tubuh.
Kecurigaan seperti itu tidak terlalu keliru karena kematian mendadak akibat gangguan sistem kardiovaskuler menempati urutan pertama sebagai penyebab (berkisar 60 persen kasus).
Tak hanya memeriksa organ tubuh (pemeriksaan dalam), untuk menentukan penyebab kematian kerena kardiovaskuler perlu diperhatikan pula: umur, jenis kelamin, pekerjaan, gaya hidup dan aktivitas sebelum kematian Rekam medik juga diperlukan untuk membantu penentuan penyebab kematian.
Berikut ini contoh laporn otopsi atau visum et repertum kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung.
- Telah diperiksa sesosok jenazah… pri/ wanita, panjang badan 165 cm, perawakan kurus,… Hasil pemeriksaan luar ditemukan wajah tampak pucat, kelopak mata pucat terdapat warna kebiruan pada bibir dan ujung jari tangan,korban tampak kaku pada persendian lengan dan kaki.
Hasil pemeriksaaan dalam dijumpai jantung tampak membesar, dan terlihat lebih gelap atau pucat kehitaman, pada otot jantungtampak bercak-bercak keputihan.
Dari hasil pemeriksaan luar dan dalam dapat disimpulkanbahwa kematian disebabkan oleh matinya otot jantung (infark miokard) sebagai akibat penyakit jantung yang diderita sebelumnya
Selanjutnya: Tanda-tanda diracun..
Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.