Ende,- Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Flores Bagian Tengah ( PD AMAN Floteng ) menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Kelapa menjadi Minyak VCO, minyak goreng, dan souvenir dari batok kelapa. Penyelenggaraan pelatihan ini dilaksanakan di komunitas adat Paumere khususnya di desa Jemburea, kecamatan Nangapanda kabupaten Ende yang di mulai dari tanggal 9 – 11 Januari 2020.
Kepesertaan yang terlibat dalam pelatihan tersebut terdiri dari kaum perempuan dan kaum muda sebanyak 35 orang sebagai tonggak utama untuk menggerakan roda ekonomi komunitas dengan mengelola komuditas kelapa. Menurut Lauretius Seru Ketua BPH PD AMAN Flores Bagian Tengah bahwa kegiatan pelatihan Pengelolaan komuditas Kelapa ini merupakan salah satu dorongan kepada komunitas adat Paumere kususnya desa Jemburea untuk mengelolah kelapa ini menjadi komuditas unggulan.
Laurent Menjelaskan bahwa salah satu usaha unggulan di Komunitas adat paumere yang terkosentarasi di kampong Jemburea tersebut adalah Kelapa maka, dengan memanfaatkan seluruh bagian kelapa bisa mendatangkan nilai ekonomi yang sangat tinggi.
“Salah satu komoditas unggulan komunitas adat paumere ini adalah kelapa maka saya berharap dengan kita mandiri dengan kelapa dan juga memanfaatkan seluruh bagian kelapa ini maka bisa mendatangkan nilai eknomis yang sangat tinggi dan sangat mahal harga,” kata dia.
Ada beberapa pengelaman bahwa selama ini komunitas belum mengelolah seluru kelapa mulai dari akar hingga dahan, padahal seluru bagian di kelapa tersebut mengandung nilai ekonomis yang sangat tinggi dan harganya cukup mahal. Oleh karena ini dengan program meningkatkan partisipatif perempuan untuk mengelolah potensi kelapa ini bisa menjadi fondasi dasar peningkatan perekonomian di komunitas ini.
Timotius Usman kepala desa terpilih di tahun 2020 ini dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa secara pribadi dan pemerintah bahwa dengan kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas ini dapat memberikan pandangan baru bagi warga masyarakatnya untuk memulai usaha dengan cara kerja baru yang bisa menghasilkan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Pria muda ini menginginkan bahwa program pengelolaan Kelapa ini menjadi salah satu unit usaha di BUMDES desa jembura untuk bisa memberi dampak ekonomi yang tinggi bagi perekonomian di desa tersebut.
“Saya mengharapkan kedepannya program pengolahan kepala ini menjadi salah satu unit usaha di BUMDES desa Jemburea agar bisa member dampak peningkatan ekonomi desa yang lebih baik,” kata dia.
Sementara, Lusia Soke salah satu peserta perempuan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut merasa bangga karena pelatihan yang diselenggarakan melibatkan partisipatif perempuan secara penuh. Dan tidak hanya itu, perempuan menjadi sumber pengelolaan utama dalam memanfaatkan buah kelapa yang di produksi menjadi minyak kelapa dan minyak VCO.
Harapannya bahwa ketika usaha perempuan adat di komunitas adat paumere khususnya di desa jemburea sudah berjalan dengan baik, di mohonkan semua pihak bisa mendukung secara penuh untuk membuat kelapa bisa menjadi ponsi unggulan di komunitas itu.
“Harapan saya bahwa setelah usaha perempuan ini berjalan dengan baik maka, semua komponen baik di desa ataupun mantra lainnya bisa mendukung secara penuh atas usaha yang jalankan oleh kami ini,” ungkap dia. *JM
Ikuti tulisan menarik Ende Pancasila lainnya di sini.