x

Skandal Jiwasraya

Iklan

Andi Pujipurnomo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Oktober 2019

Rabu, 15 Januari 2020 07:18 WIB

Skandal Jiwasraya, Prasetyo Cs Tersangka: Begini Ternyata Cara Main Mereka

Kejaksaan Agung akhirnya menetapkan lima orang tersangka kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya pada, 14 Januari 2020. Kelima orang ini langsung menggunakan baju warna orange dan masuk tahanan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Main  goreng investasi beresiko tinggi
Pada 2017, tercatat tiga besar investasi Jiwasraya, yakni reksa dana Rp 19,17 triliun, saham Rp 6,63 triliun, dan properti Rp 6,55 triliun. Masalah muncul karena investasi pada reksa dana dan saham mengalami penurunan nilai. Ditengarai, banyak investasi reksa dana dan saham dilakukan tanpa perhitungan cermat.

Sesuai laporan Badan Pemeriksa Keuangan  2016,  Jiwasraya berinvestasi hingga Rp 6,3 triliun untuk saham PT Inti Agri Resources lewat reksa dana. BPK pun memberikan catatan: investasi pada satu saham dengan nilai cukup besar ini bisa menimbulkan potensi gelembung (bubble). Harga saham Inti Agri akan melonjak terus walaupun keuangan perusahaan ini tidak begitu baik kondisi yang berpotensi merugikan Jiwasraya.

Peran Trio Hedrisman - Hary- Syahmirwan
Jiwasraya tampak sehat-sehat saja selama dinakhodai Hendrisman Rahim. Ia didampingi Hary Prasetyo sebagai direktur keuangan. Mengelola perusahaan itu sejak 2008, keduanya dianggap berhasil dan dipercaya lagi memimpin untuk periode 2013-2018.   Adapun yang menjadi kepala divisi investasi adalah Syahmirwan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi rupanya kinerja Jiwasraya tak sekinclong penampilan luarnya. Banyak kebijakan yang kemudian meninggalkan masalah: investasi saham berisiko tinggi dan munculnya produk JS Saving Plan yang instan.

JS Saving Plan yang diluncurkan lima tahun lalu ini merupakan asuransi dibalut investasi. Nasabah cukup membayar Rp 100 juta di awal. Setelah satu tahun, ia bisa menarik imbal hasil dengan persentase tinggi dan tetap mendapat perlindungan asuransi selama lima tahun. Sebanyak 17 ribu nasabah pun tergiur. Premi asuransi itu mampu mendongkrak kinerja perusahaan dalam sekejap, tapi menimbulkan persoalan besar ketika klaimnya jatuh tempo Oktober tahun  2018 dan ditunda-tunda terus hingga sekarang.

Persoalan  Jiwasraya menjadi bertambah berat  karena pola investasi Jiwasraya yang beresiko tinggi tadi.  Trio petinggi Jiwasraya tersebut diduga berkongkalingkong dengan Heru Hidayat dan Benny Tjokro.

Selanjutnya: peran Heru dan Benny

Ikuti tulisan menarik Andi Pujipurnomo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler