Terinspirasi dari kisah anak-anak Indonesia yang terpinggirkan dan merupakan kaum marjinal, Anak Garuda merupakan film yang mengangkat tentang bagaimana perjuangan ketujuh anak-anak tersebut dalam meraih mimpinya. Kisah transformasi siswa dan siswi dari Sekolah Pagi Indonesia ini digarap oleh Butterfly Pictures, akan menyuguhkan kisah dari anak-anak yang tinggal di Batu, Malang, Jawa Timur.
Sekolah Pagi Indonesia sendiri merupakan sekolah yang sudah pernah mendapatkan penghargaan dari Kick Andy dan dipercaya sebagai sekolah yang tak hanya mencerdaskan anak didiknya, tetapi juga memutus rantai kemiskinan keluarga. Tak hanya itu, ternyata SPI didirkan untuk anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, yang sudah terbiasa dihina dan dicaci maki.
Penasaran seperti apa perjuangan anak-anak cerdas milik Indonesia ini? Simak yuk lima faktanya berikut ini:
1. Butterfly Pictures sebagai divisi usaha SPI
Digarap oleh Butterfly Pictures yang ternyata merupakan divisi usaha yang memproduksi SPI. Memang dikhususkan untuk menggarap dan memproduksi sebuah film, Julianto Eka Putra sebagai pendiri ingin membuat SPI dikenal oleh masyarakat sebagai sekolah yang tak hanya mencerdaskan tapi mampu mengubah kehidupan anak-anak didiknya lewat sisi film. Menggandeng Verdi Solaiman sebagai produser dan juga alumni dari Sekolah Pagi Indonesia, Anak Garuda diharapkan bisa semakin melahirkan banyak anak cerdas di Indonesia.
2. Mengangkat kisah dari tujuh tokoh alumni Sekolah Pagi Indonesia
Berangkat dari kisah nyata para alumni SPI, diantaranya Olfa, Robet, Yohana, Dila, Sayyidah, Wayan, dan juga Sheren yang mampu menjadi anak Indonesia yang tak hanya cerdas tetapi juga mampu mengubah jalan hidup mereka yang dulunya miskin menjadi orang-orang yang sukses. Alumni-alumni ini memiliki divisi usaha yang memiliki omzet sampai milyaran rupiah, yang bisa mengubah kehidupan mereka dan juga uang tersebut didedikasikan untuk mengelola SPI.
3. Sederet pemain terbaik
Diperankan oleh para aktor dan aktris muda milik Indonesia, diantaranya Tissa Biani (Sayyidah), Violla Georgie (Yohana), Ajil Ditto (Robet), Clairine Clay (Olfa), Geraldy Kreckhoff (Wayan), Rania Putrisari (Sheren), Rebecca Klopper (Dila), dan Kiki Narendra (Koh Jul a.k.a Julianto Eka Putra). Mengemban tugas untuk menjadi anak-anak alumni SPI yang meski sebagai anak yatim piatu dan juga miskin, membuat para pemain merasa tertantang dan ingin membuka mata dunia bahwa mereka yang tak mampu pun bisa menggapai kesuksesan setinggi dunia.
4. Film Anak Garuda yang dikembangkan ke cerita Webtoon
Sebelum bisa menyaksikan film Anak Garuda yang akan tayang pada 16 Januari 2020 mendatang, kita bisa membaca ceritanya yang sudah dituangkan ke Webtoon lho. Sudah ditayangkan semenjak 17 Mei 2019 lalu dan terhitung sampai enam bulan penayangan, Anak Garuda tayang setiap hari Jumat dengan total 24 chapter yang ditampilkan. Yuk baca dulu sebelum filmnya tayang di bioskop!
5. Pesan inspiratif yang terkandung di dalamnya
Film yang diharapkan sangat bisa menyentuh tak hanya bagi anak-anak saja, tetapi juga para orang tua, guru, hingga pemimpin negeri ini. Ppesan yang terkandung di dalam film Anak Garuda ingin bisa menginspirasi setiap orang. Diharpakan para anak Indonesia memiliki semangat layaknya para anak garuda yang selalu tangguh dan tak patah semangat, meski memiliki kekurangan di sisi lain.
Bagaimana? Merasa tertarik bukan untuk menyaksikan film inspiratif Anak Garuda? Jangan lupa untuk menyaksikan pada tanggal 16 Januari 2020 ya!
Ikuti tulisan menarik Sinta Nurhikmah lainnya di sini.
