x

Gubernur Anies

Iklan

Anas M

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Oktober 2019

Rabu, 15 Januari 2020 20:27 WIB

Tak Cuma Terkesan Menentang Jokowi, Gaya Politik Ini yang Bikin Anies Terjebak


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

2.Berkutat pada program buat pendukung
Boleh dibilang, Gubernur Anies terlalu berkutat program buat pendukungnya. Sebagian besar janji itu memang harus dipenuhi. Pendukung sendiri jangan sampai kecewa.  Kalau bisa, janji-janji kepada mereka  mesti dipenuhi secara cepat.   Hanya, yang juga tak kalah penting, bagaimana merangkul sebagian besar masyarakat DKI lewat kinerja yang bagus. 

Soal  antisipasi  banjir dan pengerjaan proyek anti-banjir, misalnya, mungkin  bagi kalangan pendukung Anies saat pilkada lalu,  kinerja pemerintah DKI sudah  lumayan. Tapi masalahnya, bagi masyarakat DKI yang kritis, apalagi yang selama ini tak mendukung Anies,  jelas  sekali apa yang dilakukan pemerintah DKI amat minim.

Perlu diingat juga, proyek infrastruktur anti-banjir  harus dikerjakan secara bertahap.  Kalau  sungai, kanal, dan saluran tidak dilebarkan  sejak sekarang, dampaknya akan dirasakan di masa mendatang. Ini baru soal banjir.  Belum soal mengantisipasi penurunan tanah di Jakarta atau  instrusi air laut.



Gaya politik dan kepemimpinan Anies yang kurang mengkomodasi seluruh kepentingan masyarakat Jakarta semestinya diubah, mumpung masih ada waktu.  Anies harus sedapat mungkin menjadi Gubernur bagi seluruh warga Jakarta, dan bukan gubernur bagi pendukungnya saat pilkada lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3.Kinerja dulu, politik kemudian
Gubernur Anies seharusnya mengutamakan kinerja terlebih dahulu. Jangan memikirkan pilkada atau pilpres mendatang. Cara ini akan lebih menguntungkan.  Apalagi masyarakat Jakarta cukup cerdas.  Tunjukan saja apa yang sudah dilakukan oleh Gubernur Anies, dalam segala bidang. Dulu seperti apa, sekarang kemajuannya seperti apa.  Before and after.

Itulah yang dulu  dilakukan Jokowi-Ahok.  Jadi orang gak perlu berdebat, misalnya,  soal jumlah genangan  saat banjir.   Karena hal  itu sangat dipengaruhi oleh besarnya curah hujan.  Tinggal dibeberkan saja, berapa kilometer sungai yang dilebarkan. Kalau soal penataan kota, berapa kilometer trotoar yang  telah  dirapikan.  Berapa titik pedagang kaki lima yang sudah ditata dan seterusnya.

Bila  pendekatannya politik, main narasi atau debat kusir,  justru  akan memancing polemik di masyarakat.  Padahal, semakin banyak protes masyarakat, demo,  gugatan, dan seterusnya akan semakin merugikan Gubernur Anies.   Kontroversi akan menggerus modal politik untuk berlaga dalam pilkada atau pilres.  Sebaliknya, prestasi nyata (bukan narasi dan wacana) akan menambah modal politik Anies.

Dengan kata lain,  ya mending memikirkan kinerja ketimbang  meladeni pertarungan politik yang terlalu dini.

***

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Anas M lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler