x

Iklan

Syarifudin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 April 2019

Rabu, 22 Januari 2020 10:19 WIB

Esensi Kopi Wow, Bukan Kopi Mantan

Banyak orang larut dalam kenangann. Nikmatilah secangkir kopi wow, bukan kopi mantan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

KOPI WOW. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat. Kopi tetap menghadirkan sisi pahit yang selalu disembunyikan. Itulah "kopi wow". Bukan kopi mantan. Apalagi kopi kenangan; kopi ke lain hati.

Maka seperti secangkir kopi, bila hidup kamu ingin berakhir manis tambahkanlah gula. Agar semuanya menjadi manis lagi indah.

Secangkir kopi wow.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siapapun. Pasti langsung semangat mendengar kata kopi. Apalagi menikmatinya di pagi hari. Entah karena diajak ngopi atau memang kepengen ngopi.  Kata kawan saya, tidak asyik bila tidak ngopi. Kopi wow, selalu berasa indah saat menuguknya.

Kopi wow. Kopi yang membuat penikmatnya selalu takjub.

Kopi yang membuat kagum, bahkan terheran. Akibat sensanya yang luar biasa. Entah karena kehebatan atau keelokannya. Takjub yang alamiah, bukan yang dibuat-buat. Persis takjubnya manusia kepada cara Tuhan mempertemukan dua insan manusia. Atas nama cinta. Kagum pad acara Tuhan memberi rezeki pada umatnya; yang tidak pernah tertukar bahkan tidak bisa dimanipulasi sekalipun.

Kopi wow. Sama sekali tidak butuh keraton agung sejagat. Kopi wow yang bukan empire. Kopi wow yang mempertanyakan, kenapa siswi SMP nekat bunuh diri; terjun dari lantai 4 sekolahnya. Karena kopi wow ada di hati sanubari. Kopi yang menyelaraskan pikiran, hati, dan sikap penikmatnya.

Pada secangkir kopi wow.

Ada takaran yang seimbang; antara manis dan pahit. Biar pas rasanya. Jangan terlalu manis. Jangan juga terlalu pahit. Kopi wow yang mampu membangkitkan energi dan inspirasi. Kopi yang penih esensi bukan sensasi.

Penikmat kopi wow. Selalu bilang “hiduplah sesuai kemampaun; jangan hidup atas kemauan”.

Kopi wow, lagi-lagi bukan kopi mantan. Karena mantan itu hanya merasa kisah lama bisa dilupakan.  Tapi selalu merasa sakit untuk mengenangnya. Katanya luka di hati sulit untuk sembuh. Tapi luka itu pula yang selalu dipandanginya saat terduduk pilu. Kopi mantan; hanya bermukim pada kaum yang bilang “cinta itu layak diperjuangkan, tapi menyuruh orang berjuang sendirian”.

Sungguh, menyeruput kopi wow. Bak memendam rasa angkuh akibat gemerlap dunia.

Takjub pada kebesaran-Nya, bukan keangkuhan diri. Agar tetap tenang dan lembut dalam belantara kehidupan. Tanpa perlu meninggikan hati; tanpa perlu merendahka yang lain. Karena di depan kopi wow, semua manusia sama saja. Ada kelebihan sekaligus ada kekuarangan.

Kopi wow, tentu bukan tanpa efek samping.

Karena kopi wow, tidak akan pernah meninggalkan identitas penikmat setianya. Selalu ada aroma yang selalu mengggairahkan. Secangkir kopi wow; pasti mengingatkan penikmatnya. Bahwa semanis apapun hidup, rasa pahit akan selalu ada.

Kopi wow bukan kopi mantan.

Karena kopi wow sangat tahu caranya melangkah mundur. Tanpa perlu mengingat kenangan yang jadi sebab ke lain hati. Kopi wow, memang bikin takjub #FilosofiKopi #TukangNgopi

Ikuti tulisan menarik Syarifudin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler