Di balik lebam biru itu
Dari penjelasan saksi seperti dituturkan oleh Winarno, terdapat warna biru di sepuluh jari. Kita tak tahu persis apakah warna itu di ujung jari saja atau di seluruh jari. Yang jelas dalam forensik memang dikenal lebam pada jenazah, termasuk lebam biru.
Lebam itu muncul karena proses pembekuan darah pasca kematian, sesuai dengan gaya gravitasi. Artinya jika mayat terlentang, maka lebam akan muncul di punggung dan bokong. Lebam juga biasa muncul di jari tangan. Posisi jari tangan biasanya berada paling bawah, baik tubuh mayat tengkurap maupun terlentang.
Sebagai gambaran, tulisan mengenai kematian mendadak akibat gangguan kardiovaskuler yang dimuat di Jurnal Kedokteran Syiah Kuala pada 2 Agustus 2017 cukup relevan. Kita tahu, ada dugaan Lina Jubaedah meninggal karena serangan jantung atau hipertensi.
Artikel yang ditulis oleh Taufik Suryadi itu mengambil sebuah kasus di Aceh, yakni kematian mendadak seorang laki- laki, berusia 42 tahun. Ia dibawa ke bagian gawat darurat setelah mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri, dan kemudian meninggal.
Nah hasil pemeriksaan terhadap bagian luar janazah yang dilakukan dua jam setelah meninggal tidak ditemukan adanya tanda luka dan kekerasan. Temuan lain:
1.mayat bewarna kemerahan pada bagian punggung dan bokong yang hilang dengan penekanan.
2. Pada kelopak mata kanan dan kiri bagian dalam didapatkan bintik-bintik kemerahan.
3. Bibir tampak bewarna kebiruan serta gigi- geligi berjumlah lengkap.
4.Pada ujung-ujung kuku tangan dijumpai warna kebiruan.
Dalam kasus itu tidak dilakukan pemeriksaan dalam atau otopsi organ tubuh. Kesimpulanya adalah pasien mati lemas akibat penyakit yang diderita dan terjadi secara mendadak. Tapi penulis artikel tersebut juga menyatakan, pemeriksaan lewat otopsi akan bisa menentukan kematian lebih akurat.
Dari pemeriksaan organ tubuh seperti jantung atau pembuluh darah, akan terlihat kelainan jika pasien meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Kasus Lina pun akan menjadi gamblang setelah hasil otopsi diumumkan.
****
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.