x

Virus corona

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 29 Januari 2020 11:23 WIB

Pemerintah Indonesia Dianggap Lambat Mengevakuasi: Ini Saran WHO Terkait Virus Corona

Pemerintah Indonesia dianggap lambat dalam mengevakuasi warga Indonesia di Wuhan, China

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyaknya kalangan yang menyoroti lambatnya pemerintah RI mengambil tindakan evakuasi warga Indonesia dari Wuhan, sementara hampir semua warga kita di sana, sudah memohon kepada pemerintah untuk segera menarik mereka dari Wuhan. Ini harus disikapi dengan akal sehat dan pemikiran jernih. 

Harapan warga Indonesia yang ada di Wuhan dan harapan keluarga dan masyarakat yang ada di Indonesia, tentunya juga sama dengan harapan seluruh warga dan negara lain yang sekarang diisolir di Wuhan agar keluarga mereka segera di evakuasi.  Namun, demikian, dengan berbagai pertimbangan dan perhitungan matang baik dari pihak China maupun negara yang warganya ada di Wuhan, maka negara-negara lain pun hingga sekarang belum melakukan tindakan evakuasi. 

Bahkan, atas kondisi yang dirasakan serba sulit ini, karena menyangkut virus dan dampak penyebarannya, maka Sekjen World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus malah menyarankan agar warga negara asing tak perlu ditarik dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.  Mengapa Tedros sampai memberikan saran demikian? Perlu disimak dasar pemikirannya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Secara fakta, Kota Wuhan merupakan pusat penyebaran virus corona yang pertama kali terdeteksi pada tanggal 31 Desember 2019. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan yang keluar setelah Tedros mengadakan pertemuan dengan para pejabat China, Selasa (28/1/2020). 

Selanjutnya, atas kondisi dan situasi yang secara dinamis terus berkembang di Wuhan, dikutip dari SCMP (28/1/2020), Tedros mengatakan bahwa WHO memiliki kepercayaan penuh pada langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan China untuk menghentikan penyebaran virus corona. 

Kendati korban virus corona tercatat sudah mencapai 1.771 kasus baru yang dikonfirmasi pada Selasa, (28/1/2020), WHO juga menyadari dan memahami adanya rencana beberapa negara untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan. Atas kondisi ini,  WHO menyarankan agar negara-negara bersangkutan tidak melakukan evakuasi warganya dan tidak bereaksi secara berlebihan. Harus tetap tenang. 

Sebab, Menteri Luar Negeri China Wang Yi juga terus bekerja sama dengan WHO dan internasional secara transparan. "Dengan kepemimpinan yang kuat dari Presiden Xi Jinping serta pengalaman dalam menangani SARS, kami menangani epidemi ini dengan tindakan lebih kuat dan lebih cepat," kata Wang. 

Wang juga menambahkan bahwa China benar-benar yakin memiliki kemampuan dan sumber daya untuk mengalahkan epidemi ini. 

Meski demikian, atas keyakinan China dan saran WHO, tetap saja membuat negara-negara yang warganya kini masih terjebak di Wuhan tetap kawatir dan terus melalukan pembicaraan dengan pemerintah China. 

Bahkan Jepang malah telah mengumumkan akan mengirim penerbangan ke Wuhan pada Selasa malam untuk mengevakuasi warganya. Disusul oleh Amerika Serikat yang telah mempersiapkan untuk membawa warganya dari Wuhan. 

Menurut Departemen Luar Negerinya, AS telah merencanakan penerbangan pada Selasa malam, tetapi tak dijelaskan apakah pesawat tersebut akan mendarat sesuai jadwal. 

Di samping Jepang dan AS, Korea Selatan maupun Jerman juga berniat menerbangkan warganya Minggu ini. Bahkan, Korea Selatan sendiri berencana mengirim pesawat ke Wuhan pada Kamis dan Jumat (30-31/1/2020) untuk menerbangkan warganya yang terkurung di Wuhan. 

Selain itu, Perancis, Spanyol, dan Russia juga sebelumnya telah berkoordinasi dengan pemerintah China untuk melakukan langkah yang sama. 

Bagaimana langkah pemerintah Indonesia? Meski terkesan lambat mengambil keputusan dan tindakan, padahal hampir semua warga Indonesia telah memohon untuk segera dievakuasi, tentunya Indonesia juga sudah berpikir sama seperti pemerintah negara lain. 

Sayangnya, karena pemerintah terkesan kurang sigap dalam persoalan keselamatan warganya di Wuhan, maka lambatnya sikap pemerintah dalam mengevakuasi rakyatnya dari Wuhan, tak pelak menjadi cibiran netizen, bahan pembahasan di media televisi, dan santapan empuk para elite partai politik yang tak sejalan dengan pemerintah. 

Kita tunggu, kira-kira langkah sigap pemerintah kita apakah akan meniru negara-negaran lain? Atau akan tetap membiarkan warga negara kita tinggal di Kota Wuhan hingga virus corona benar-benar dapat dijinakkan dan tak menyebar ke Indinesia? 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler