Pada 11 Desember, Lina juga mengalami sesak dan dibawa ke Rumah Sakit Santosa untuk menjalani rawat inap selama satu hari. "Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Tedy.
4.Makanan yang disantap sebelum meninggal
Teddy juga membeberkan bahwa Lina makan masakan Padang sebelum meninggal dunia. Padahal, sebelumnya ia juga didiagnosis hipertensi di Rumah Sakit Al Islam. Tedy menduga makanan Padang dan beberapa makanan yang mengandung minyak yang sempat dikonsumsinya, menjadi pemicu hipertensi.
"Kalau dari hipertensi, itu kan sebelumnya makan nasi padang yah, bukan jelek-jelekin itu ya. Dari situ agak susah nelen (menelan), jadi kayak (asam) lambungnya naik ke saluran THT, jadi agak susah nelen dan susah napas," ujar Teddy.
5.Jari membiru
Pengacara para saksi, Winarto Djati menjelaskan ruas jari-jari tangan almarhumah membiru sesuai pengkauan para tetangga yang memandikan. Hanya, sejak awal sudah bisa diduga bahwa lebam biru seperti ini wajar saja.
Lebam itu muncul karena proses pembekuan darah pasca kematian, sesuai dengan gaya gravitasi. Artinya jika mayat terlentang, maka lebam akan muncul di punggung dan bokong. Lebam juga biasa muncul di jari tangan. Posisi jari tangan biasanya berada paling bawah, baik tubuh mayat tengkurap maupun terlentang. ***
Ikuti tulisan menarik Dian Novitasari lainnya di sini.