"Dibilang sama, asam lambung juga. Terus yang lainnya sehat, darahnya sempat 220 per diastolik sistolik itu tinggi saja. 220 per 150 kalau enggak salah. Terus paling rendah itu 150 per 110," ujar Teddy .
Angka yang disebutkan Teddy tersebut cukup tinggi. Sebagai patokan sebagai berikut:
Normal: berada di bawah 120/80 mmHg.
Meningkat: berkisar antara 120-129 untuk tekanan sistolik dan < 80 mmHg untuk tekanan diastolik.
Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg.
Hipertensi tingkat 2: 140/90 atau lebih tinggi.
Tak usah pusing pula memikirkan angka-angka itu. Yang jelas dokter di RS Al Islam Bandung telah mendiagnosa bahwa Lina menderita hipertensi. Penyebab kematian, "Kemungkinan bisa macam-macam. Data di kami riwayat ada hipertensi (tekanan darah tinggi)," ucap dokter Guntur Septapati dari RS Al Islam.
Pembunuh diam-diam
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Nah, hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular berbahaya pula.
Hipertensi sering dijuluki sebagai “silent killer” karena gejalanya terkadang tidak dirasakan. Keluhan penderita hipertensi antara lain sakit kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, penglihatan kabur, mudah lelah, dan sakit di dada. Hanya, tak semua penderita tekanan darah tinggi mengalami gejala itu.
Angka kematian karena penyakit tersebut cukup tinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan pada 2016 menunjukkan angkanya mencapai 23,7 persen dari 1,7 juta angka kematian di Indonesia . Risiko penyakit hipertensi adalah memicu penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, dan stroke.
Sesuai survei Kementerian Kesehatan 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,1 persen. Diperkirakan jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebesar 63 juta orang. Adapun angka kematian karena hipertensi sebesar 427 ribu.
Penderita hipertensi harus rajin minum obat. Tapi sebagian penderita hipertensi atau sekitar 13 persen sama sekali tidak minum obat. Adapun yang tidak rutin minum obat 32,3 persen . Dari hasil survei yang sama, alasan tidak minum obat yakni merasa sehat (59,8 persen).
Selanjutnya: Kakanya Dea Imut...
Ikuti tulisan menarik Wigati Amalia lainnya di sini.