Kesejahteraan Tenaga Honorer Perlu Terus Diartikulasi
Jumat, 7 Februari 2020 09:42 WIB
Setelah beberapa saat lalu sempat santer berita-berita mengenai tenaga honorer, yang rupanya adalah tindak lanjut dari upaya pemerintah untuk memperbaiki komposisi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang banyak diisi tenaga administrasi -presentase untuk posisi ini mencapai 39,1 persen- agar semakin berlari kencang dan struktur kepegawaian tidak begitu gemuk; ada baiknya memang tiap pihak harus mendudukkan dirinya dengan nyaman dan kepala dingin.
Memang regulasi mengenai hal ini belum terlampau jelas, namun pemerintah telah menunjukkan sinyal bahwa terkait tenaga teknis, itulah yang harusnya diperhitungkan. Selain itu masih ada beberapa tes dan alternatif jalur lain yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga honorer untuk mendapat tempat yang pas dalam jabatan struktural.
Tenaga teknis yang dimaksud dan diprioritaskan di sini adalah tenaga kesehatan dan tenaga pendidikan. Kita berdoa saja supaya regulasi semakin jelas dan menguntungkan mereka-mereka yang telah berkecimpung dan berkarya dengan hati.
Tenaga pendidikan sendiri adalah salah satu jabatan yang paling banyak memiliki tenaga honorer. Bagaimana tidak, banyak sekali sekolah yang tersebar di berbagai daerah, dan belum tentu tenaga pendidik yang ada memadai, sehingga bermunculanlah tenaga-tenaga honorer yang menggarap kekosongan ini. Sampai di sini, bisa dibilang kesepakatan mutlak sudah bahwa tenaga honorer pendidik adalah entitas yang perlu dibela dan diperjuangkan haknya. Oke, no debat, ya *sambil memasukkan emoji tangan menangkup*
Upaya memperjuangkan nasib tenaga kerja honorer bisa kita teladani dari apa yang dilakukan oleh Bupati Berau, H. Muharram. Pada Rabu (5/2), setelah mendengar kabar bahwa ribuan guru honorer dan PTT (Pegawai Tidak Tetap) di Kabupaten Berau belum menerima gaji selama hampir dua bulan, Muharram langsung menuju Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) untuk konfirmasi mengenai pembayaran gaji yang terlambat ini.
Setelah berbincang selama sekian waktu, Muharram pun menjelaskan bahwa ada beberapa alasan mengapa gaji mereka belum dibayarkan. Kesemuanya berkaitan dengan pendataan di lapangan, sehingga perlu verifikasi lebih lanjut. Ke depan, Muharram berharap agar usaha ini segera dirampungkan dan tidak berlarut-larut.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Inilah Tiga Pasangan yang Siap Beradu Ide untuk Berau
Jumat, 21 Februari 2020 06:45 WIBBupati Muharram Beri Perhatian untuk Kesejahteraan Guru Honorer
Jumat, 21 Februari 2020 06:39 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler