x

Kang-ho Song, Hye-jin Jang, Woo-sik Choi, dan So-dam Park dalam film Gisaengchung atau Parasite (2019)

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 10 Februari 2020 16:14 WIB

Menang Piala Oscar, Inilah Keunggulan Parasite Dibanding Film Lain

Kejutan yang “sudah diduga” itu pun terjadi. Film Parasite mendapatkan penghargaan film terbaik dalam Academy Awards ke-92 yang diberlangsung di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles, Minggu, 9 Februari 2020, atau Senin (10/2) waktu Indonesia Barat. Film ini berhasil menyingkirkan 8 film lainnya untuk kategori film terbaik, yakni Joker, 1917, Marriage Story, Once upon a Time... in Hollywood, Little Women, Jojo Rabbit, The Irishman, dan Ford V Ferrari. Film ini akhirnya berhasil membaw apulang Piala Oscar

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kejutan yang “sudah diduga” itu pun terjadi. Film Parasite mendapatkan penghargaan film terbaik dalam Academy Awards ke-92 yang diberlangsung di Dolby Theatre, Hollywood, Los Angeles, Minggu, 9 Februari 2020, atau Senin (10/2) waktu Indonesia Barat. Film ini berhasil menyingkirkan 8 film lainnya untuk kategori film terbaik, yakni  Joker, 1917, Marriage Story, Once upon a Time... in Hollywood, Little Women, Jojo Rabbit, The Irishman, dan Ford V Ferrari. Film ini akhirnya berhasil membaw apulang Piala Oscar.

Kejutan, karena Parasite adalah film berbahsa asing pertama yang berhasil menyabet Piala Oscar. Namun banyak kritikus film sudha menduga filam produk Korea Selatan ini punya peluang besar untuk merebut piala bergengsi itu.

Produser Kwak Sin-ae tidak menyangka Parasite dapat mendapatkan Piala Oscar tahun ini. "Saya tidak dapat berkata-kata. Kami tidak pernah membayangkan ini terjadi, sangat bahagia. Saya merasa momen yang sangat bersejarah sedang terjadi saat ini. Saya mengucapkan terima kasih yang terdalam dan rasa hormat saya kepada semua anggota akademi untuk membuat keputusan ini," kata Kwak Sin-ae saat menerima penghargaan di atas panggung, seperti ditulis Tempo.co.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Apa sih keunggulan film yang diberust olebh sutradara Bong Joon-hooini? Dalam kolomnya di Tempo.co, kritikus film Leila S. Chudori film ini memiliki ketelitian narasi cerita yang begitu rapi. Hal itulah yang membuat film Once Upon a Time in Hollywood  (Quentin Tarantino) yang digadang-gadang bakal jadi calon pemenang gigit jari. Menurut Leila, kritikus dan pelaku industri film tersihir oleh keajaiban sinematik Bong Joon-hoo.

Kelebihan lain Bong Joon-ho, menurut Leila, bukan saja bercerita dengan humor dan menyusun kejutan kecil maupun besar yang terjahit dengan rapi, tetapi semua karakter dari anak-anak, remaja dan para orang tua dibangun dengan struktur yang ketat dan memiliki tujuan. Film ini dibangun dengan adegan-adegan ‘sederhana’ dan tampak konvensional, tapai secara perlahan dan penuh perencanaan dan humor gelap itu berkembang menjadi film genre yang lengkap dengan ‘tipuan’ , yang seolah akan menuju pada satu titik kegembiraan dan kebahagiaan, tetapi dengan lincah Bong berbelok pada kegetiran dan luka yang berdarah-darah.

Pada akhir film, sulit untuk tidak terus menerus memikirkan tokoh-tokoh dan kisah yang membawa nasib mereka. Sulit untuk tidak mengagumi betapa jeniusnya Bong hingga dia berhasil membuat penonton memasuki sebuah dunia ‘biasa’ yang ganjil

Tidak hanya sebagai film terbaik, Parasite juga membawa pulang piala Oscar untuk sutradara, Writing (Original Screenplay), dan International Feature Film. Tidak heran jika #Parasite menjadi trending nomor 2 di Twitter. Banyak yang memuji kemenangan film yang sudah menorehkan banyak prestasi di beberapa ajang penghargaan lainnya.

 

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler