Membanjir unjuk rasa
Menuntut keadilan
Dalam sebuah kebenaran
Jawabanmu jangan pakaro
Semua harap kesuburan
Untuk membangun peradaban
Demi kesejahteraan kehidupan
Jawabanmu jangan pakaro
Membumi suara keresahan
Terdengar sedih jeritan pertolongan
Dari rakyat yang terabaikan
Jawabanmu jangan pakaro
Silauan misimu manisnya janjimu
Tugasmu membangun
Segala persoalan akan dituntaskan
Namun bahasamu jangan pakaro
Keluhan masyarakatmu
Jernih ngaduhnya
Tulus kedatangannya
Namun jawabmu jangan pakaro
Kuasamu tak menghiraukannya
Kau mengingkari semua kebenarannya
Kau menyemburkan dengan bahasa pakaro
Lalu pergi tanpa permisi
Kau menebas hati mereka dengan sajammu
Pakaro adalah senjata tamparanmu
Anggapmu mereka jauh datang untuk merampok
Merampok ketenanganmu
Kau kemanakan hati nuranimu
Kau tenggelamkan kemana visi misimu
Hingga kau hilangkan sebuah kepercayaan
Mereka yang dulu memilihmu
Kata pakaro mu
Masuk menjalar cepat ke dasar hati
Perih parah hingga terluka
Bagai disayat sembilu
Kau hadir dengan ego
Kau remuk-remukan jiwa
Hingga mereka pulang dengan penuh kesakitan
Kau tega membuat kecewa dengan bahasa pakaro mu.
Yogyakarta, 16 Februari 2020
Ikuti tulisan menarik Irfansyah Baharudin lainnya di sini.