Untuk Anda-Anda yang hobi menulis, teruslah menulis. Terpenting topiknya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan umat.
Bila tulisan Anda akan ditayangkan di media massa atau media online, juga jangan takut, tulisan yang mungkin bermanfaat bagi masyarakat maupun penting bagi pemerintah untuk memperhatikannya, karena persoalan yang diangkat, benar akan membawa dampak solusi atau manfaat bagi umat.
Bila dalam menulis, Anda memang harus mengutip dan menampilkan teori/pendapat ahli/tayangan media dan lain sebagainya, lalu kutipan tersebut memang harus Anda sampaikan lagi, maka jangan takut, media tidak akan menanyangkannya. Sebab, antara satu media dengan media lain juga memiliki syarat dan ketentuan yang tidak sama. Terpenting, saat Anda menulis, Anda ihklas berbagi.
Tulisan memang benar-benar ditulis dari sudut pandang Anda. Jangan pernah takut dituduh sebagai plagiat, sebab yang akan menilai Anda hanya mengutip demi memperkuat opini atau argumen Anda, adalah pembaca, tertutama yang sudah mengenal Anda siapa.
Lalu dalam tulisan, Anda juga cukup jelas memberikan masukan dan solusi menurut sudut pandang Anda.
Memang bila Anda adalah penulis pemula, maka tuduhan Anda sebagai plagiat akan lebih cepat mengemuka. Namun, bila Anda penulis yang sudah "tua", lalu media tak menayangkan opini Anda karena menyalahi ketentuan kutipan di media miliknya, maka sejatinya, tak perlu menyimak isi tulisan. Dari judulnya saja, pembaca tentu akan tertarik dengan pilihan katanya, sebab "tuanya" Anda sebagai penulis, saat membuat judul saja, tak mungkin opininya akan mengisyaratkan Anda sebagai plagiat.
Sudah puluhan kali terjadi pada diri saya. Saat saya tertarik untuk memberikan alternatif solusi tentang suatu masalah, dan akhirnya jadilah opini saya dalam wujud sebuah artikel, tentunya di dalamnya, saya juga mengutip teori/pendapat/liputan media demi memperkuat opini. Namun, saat artikel saya kirim atau share di sebuah media online, ternyata artikel tersebut gagal tayang.
Media online tersebut ternyata juga langsung memberikan informasi bahwa artikel menyalahi syarat dan ketentuan. Bahkan selalu mengingatkan akan memblokir akun Anda bila sudah sampai melebihi batas kesalahan.
Ironisnya, saat artikel yang sama saya kirimkan ke media online lain atau bahkan media cetak lain, artikel tetap dapat tayang. Padahal artikel juga pasti telah melalui proses moderasi dari redaksi.
Sekali lagi, bagi segenap sahabat yang memiliki hobi menulis dan berbagi solusi dan alternarif persoalan di negeri ini di berbagai bidang kehidupan. Karena di negeri kita tercinta ini, tak perlu mencari masalah untuk bahan tulisan, asal Anda memiliki waktu saja, maka dalam hitungan per detik, di Indonesia dan dunia terus menggelinding masalah.
Jadi, bahan tulisan dan kesempatan Anda menyoroti, menanggapi, hingga menawarkan alternatif solusi, berserakan di sekitar kita.
Apa yang saya tulis ini, benar-benar pengalaman pribadi, namun juga dialami oleh rekan pecinta/hobi menulis yang lain. Jadi, dalam artikel ini, saya tak perlu mengambil dukungan dari referensi, teori, kutipan, atau rilis dari media massa, cukup dari fakta dan kenyataan yang sudah saya alami.
Ayo terus berbagi lewat tulisan. Tak perlu berpikir nanti Anda dituduh plagiat karena kutipan Anda prosentasenya terlalu besar dari opini Anda sehingga menyalahi syarat dan ketentuan.
Banyak media cetak atau media online lain, yang akan tetap mengakomodir tulisan Anda, bila satu media menolak. Sebab, Anda hanya niat ikhlas berbagi demi kemaslahatan (kegunaan, kebaikan, manfaat, kepentingan) umat.
Masa niat ikhlas menulis harus terganjal karena syarat dan ketentuan yang tidak semua sama aturannya, pun tak harus terancam oleh kata-kata nanti akun Anda diblokir.
Teruslah menulis, sobat!
Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.
