x

Foto Penulis

Iklan

Muh. Yazid Alfatih

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 22 Februari 2020

Minggu, 23 Februari 2020 20:13 WIB

Suara Perantau

Puisi ini mewakili suara hati para perantau, baik yang mengadu nasib menafkahi hidup, terkhusus buat para kaum terpelajar yang sedang menuntut ilmu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Jejak tapak - tapak suci
Menelusuri lorong-lorong sunyi
Benaknya terngiang mimpi-mimpi
Akankah menjadi pasti atau hanya berakhir tak berarti?

Ah..
Tak perlu menghujam beban
Entah bagaimana rupa masa depan?
ia hanya ber-angan-angan
Entah menjadi tatapan atau justru ratapan
Jiwanya bersandar harap pada Tuhan
Meski kelak ia pun kan bertuan.

Yah...
di awal waktu
Ia begitu lugu
Sesekali nampak lucu
Bukankah semuanya begitu?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Waktu terus membawanya
Kadang sinis menengok rupa
Tersadarkan tanya
Apakah masih muda atau telah menua?

Jiwanya berontak begitu kuat
Berapa banyak mimpi telah ku perbuat?

Lagi lagi..
Ia berseru...
Oh Tuhan...
Aku terpaut padaMu Tuhan..
Hadapkanlah mimpi itu sebesar apapun ujian ku kan bertahan.

ia terus mengukur waktu
Menghela nafas menggebu
Sesal yang kian memburu
Mata berkaca-kaca rasa menderu

Tekadnya tetap tangguh
Meski keluh
Demi satu rindu
Ayah..ibu..


Yogyakarta, 22 Februari 2020

 

Ikuti tulisan menarik Muh. Yazid Alfatih lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler