x

Tarian Kalimantan Selatan

Iklan

Muhamad Nour

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 28 Februari 2020 16:38 WIB

Rapor Pemerintah Propinsi Kaltara 2015-2019: Pekerjaan Rumah Tahun Baru 2020


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Realisasi, sebuah kata yang bermakna proses menjadikan nyata, ada wujudnya, ada hasil yang dicapai. Baru-baru ini, gerai makanan cepat saji dari Amerika, Pizza Hut, buka di Tarakan. Menurut kawan badminton saya, seorang area manager Pizza Hut, gerai yang baru buka ini memecahkan rekor baru sejarah pendapatan Pizza Hut di Indonesia, yaitu 200 juta sehari, catat, PER HARI!.

“Kami akan lawan kemiskinan”, demikian sebuah judul headline wawancara gubernur terpilih saat itu, Irianto Lambrie, dengan salah satu media nasional pada Februari 2015, yang merencanakan serangkaian program untuk mempercepat laju pembangunan di Kalimantan Utara. Program itu, diantaranya, pembangunan kebutuhan dasar seperti listrik dengan membangun PLTA, infrastruktur transportasi laut dan jalan pedalaman, infrastruktur pendidikan dan kesehatan dengan tenaga medis dan tenaga pendidik, pengembangan kota mandiri Tanjung Selor, migas blok Nunukan, kawasan industri Tanah Kuning dan pelabuhan internasional Mangkupadi.

Dalam petikan wawancara, Gubernur Irianto juga menekankan tak ingin dianggap obral janji kampanye atas visi misinya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Memasuki minggu pertama tahun baru 2020, perlu kita telaah realisasi janji kampanye tersebut, misal, pembangunan infrastruktur pelabuhan SDF Tengkayu I, pembangunan jalan pedalaman di Long Midan, Krayan yang baru-baru ini dijajal oleh Presiden Jokowi menggunakan motor. Ada juga program “dokter terbang” telah melayani 9.584 warga khususnya di kawasan terpencil.

Pada program pendidikan, di tengah skandal pinjam uang oleh Ketua Dewan Pendidikan, melalui Kaltara Cerdas 2019, telah diberikan sebanyak 4.895 pelajar dengan total beasiswa 11.11 milyar. Selain itu, pemerintah Kaltara juga memberikan subsidi ongkos angkut barang ke wilayah perbatasan dan pedalaman dengan total anggaran Rp9 miliar rupiah.

Kemudian dalam bidang ketenagakerjaan, Kaltara menerima penghargaan indeks pembangunan ketenagakerjaan terbaik I kategori kecil dari Kemenaker RI, Oktober 2019. Capaian-capaian oleh pemerintah Kaltara yang dikomandani Irianto Lambrie dan tim nya patut diapresiasi dan ditingkatkan.

Lantas bagaimana dengan janji kampanye yang lain?

Ada banyak janji dan pekerjaan rumah gubernur yang masih belum terealisasi, meleset dari target yang dijanjikan seperti kawasan industri Tanah Kuning, pelabuhan internasional Mangkupadi, Kota Baru Mandiri Tanjung Selor, Jembatan Bulan, sekolah berasrama di pedalaman, PLTA Kayan dan Mentarang. Selain itu, ada tugas penting dari Presiden Jokowi agar gubernur Kaltara lebih banyak membuat inovasi dan gebrakan dalam peningkatan kapasitas dan keterampilan sumber daya manusia di Kaltara agar bisa unggul setara dengan propinsi lain.

Maka dari itu, sekedar usul ni, sebaiknya Gubernur juga mengerjakan hal-hal yang selama ini dianggap angin lalu, misal:
1. Irianto lebih percayakan posisi penting, baik itu di pemerintahan maupun di lembaga ad hoc, untuk orang di Kaltara, tak perlu dari luar, banyak koq orang di Kaltara yang jago, jangan juga biarkan monopoli tim sukses doang, yang secara kapasitas dan kapabilitas tidak mampu.
2. Melanjutkan program pembangunan asrama bagi siswa dan mahasiswa asal pedalaman yang ingin melanjutkan sekolah dikota-kota besar di Kaltara, termasuk menampung anak-anak TKI yang ada di Sabah untuk bersekolah di Kaltara.
3. Lebih baik, gubernur fokus program kerjasama dengan perguruan tinggi di Kaltara daripada luar Kaltara, sehingga investasi SDM, beasiswa dan program, kembali ke Kaltara lagi. Ngapain kerjasama dengan sekolah tinggi di Bogor yang tak terkenal?
4. Untuk menstimulasi perputaran uang ditingkat lokal, sudah selayaknya, pemerintah memberi kepercayaan kepada kontraktor lokal untuk berpartisipasi dalam pembangunan proyek infrastruktur daerah. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
5. Tenaga kerja lokal diberikan kesempatan mengisi angkatan kerja proyek infrastruktur dan industri tambang/sawit yang ada di Kaltara. Hal ini juga ditujukan untuk merangsang perputaran ekonomi ditingkat lokal.
6. Sekali lagi, perikanan merupakan sektor andalan dan hampir 70 persen masyarakat Kaltara bergantung pada hasil perikanan. Oleh karena itu, penting sekali, Gubernur Irianto lebih tegas dalam hal pengawasan ekosistem kawasan laut dan pesisir, untuk memastikan pengelolaan konservasi agar selalu ada tempat untuk ikan berkembang biak melalui pembuatan wilayah zona konservasi dilarang menangkap ikan termasuk pengawasan distribusi ikan invasif yang membahayakan ikan endemik lokal dan survei ikan endemik Kaltara.
7. Berikan target khusus bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltara untuk melakukan pembagian kewenangan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang sinergis, khususnya dengan PSDKP, Polair, dan Dinas Perikanan Kabupaten/Kota.
8. Bangun pasar-pasar tradisional dengan pengelolaan modern untuk menampung komoditas hasil pertanian dan perikanan.
9. Pengawas ketenagakerjaan wajib mengawasi implementasi dan promosi sosial dialog serikat buruh dengan pihak pengusaha, khususnya upah minimum, jamsostek, THR, BPJS dari para buruh. Bila unsur-unsur ini dipenuhi tentu produktifitas buruh bisa meningkat dan serikat buruh tidak harus melakukan demonstrasi melulu terkait kenaikan upah tiap tahun.

 

 

Ikuti tulisan menarik Muhamad Nour lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler