x

@explore_malaka

Iklan

Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 4 Maret 2020 08:13 WIB

Puisi-Puisi Silivester Kiik

"Musim panen mungkin menjadi kawanan yang berlari menghabiskan sisa-sisa waktunya untuk terbang bersama debu di tanah lapang dekat tepi kali ngarai". Silivester Kiik

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perempuan Penunggu Hujan

di bawah kolong-kolong yang berpenghuni
kau menggambarkan dua garis yang sejajar
saat itu halaman taman menjadi pengintip mata bulat kecilmu
dengan sedikit semilir angin selatan berhembus di antara celah-celah gambaran bayanganmu

februari telah gugur meninggalkan terik
dan maret menerimanya dengan perasaan yang sama
musim panen mungkin menjadi kawanan yang berlari menghabiskan sisa-sisa waktunya
untuk terbang bersama debu di tanah lapang dekat tepi ngarai

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

kau perempuanku: andai saja hujan tahun ini tak menderu
renungkan saja dengan kejujuran tanpa luka memar di dada
tuntaskan dengan linangan air matamu dalam lelap yang lelah oleh suara-suara asing
sebab akan ada titik untuk mengangkat kebisuanmu menuju pembaringan singgasana

---

Atambua, 02 Maret 2020

 

Doa Malam

di sudut kamar  
kunyalakan sebatang lilin di tempat-Mu yang sakral
isyarat-isyarat dalam cahaya memijar dalam kata
aku berserah pada-Mu: segala letih kuserahkan dalam damai

malam ini kulalui dengan bayangan-Mu
untuk menghabiskan sisa-sisa rindu yang belum sempat terbaca oleh catatan-catatan usang hari ini

---

Atambua, 03 Maret 2020

 

Saat Gerimis Kecil di Jalan Eropa

di ujung jalan: sepi memanggil untuk berkabung kata  
di bawah heningnya pohon-pohon mahoni tua: waktu begitu dingin di antara jarak kedua jari-jariku

aku bagaikan sebuah kata tanya
yang sedang berhenti oleh penunggu waktu: segeralah menjawab 

dunia kecil dihadapanku sama besar dengan mawar yang sedang menatap itu  
saling menuding di bawah kedua sepatuku: matamu baru saja menatapnya sejauh apapun itu

---

Atambua, 03 Maret 2020

 

Jarak: I 

merenungimu dengan saksama adalah cara mendekatkan rindu oleh catatan pengingat  
ialah waktu dan ruang: entah itu kosong dan sepi 

---

Jarak: II 

jarak adalah pengakuan lisan yang kelak menjadi kitab sejarah untuk dipertanggungjawabkan pada pertemuan

---

Atambua, 03 Maret 2020

Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler