Penggunaan telepon seluler sudah jamak di kalangan masyarakat Indonesia. Sebagai bagian dari perubahan dan perkembangan zaman, maka penetrasi telepon seluler juga jaringan persinyalan ialah keniscayaan. Penggunaan telepon seluler dengan aplikasi berbasis android dan iOS di Indonesia dapat dikatakan salah satu yang terbesear di Asia. Sehingga tidak mengherankan bila banyak usaha rintisan atau biasa disebut sebagai start-up bermunculan di Indonesia, berbagai aplikasi dari perusahaan rintisan ini kemudian sudah masuk ke dalam klasifikasi unicorn atau perusahaan yang memilikii valuasi sebesar 1 juta Dollar AS.

Aplikasi memang menawarkan beragam jasa dan yang menjadikannya memiliki banyak pengguna ialah kepraktisannya. Meskipun Indonesia digadang-gadang sebagai negara ekonomi terbesar di dunia pada 2045, namun penggunaan telepon seluler atau akses jaringan persinyalan belumlah semua merata ke pelosok penjuru.

Salah satu daerah yang meningkatkan kapasitas jaringan persinyalan ialah Kabupaten Berau di Kalimantan Timur. Hal ini terlihat saat Bupati Berau, H. Muharram meresmikan Menara tower BTS Micro di Desa Long Ayan. Bupati Berau, H. Muharram mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten, tetap berkomitmen untuk meningkatkan akses internet kepada tiap warga di Berau.

Desa Long Ayan sendiri baru menikmati akses jaringan persinyalan, setelah sebelumnya belum ada satupun jaringan sinyal atau tower BTS yang terbangun di daerahnya. Komitmen pemerintah Kabupaten Berau dalam mengembangkan jaringan persinyalan memang harus diapresiasi, mengingat kebutuhan warga hari ini di era digital tidak bisa terhindarkan.

Selain itu dengan adanya akses sinyal dan internet maka perkembangan e-commerce tentu akan semakin besar lagi, dan harapannya tentu semakin banyak warga yang mau menjadi wirausahawan baru lewat aplikasi dan usaha rintisan, sehingga tidak hanya menjadi pasar dan penonton semata.

Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.