Ekonomi desa memang tidak bisa terlepas dari profesi utama warga desanya. Bila desa agraris tentu produksi pertanian dan hasil panen memengaruhi denyut ekonominya, bila desa nelayan, hasil tangkapan menjadi penentunya, begitupula dengan desa pengrajin, jumlah permintaan menjadi penggerak dari ekonomi desa tersebut.

Lantas bagaimana dengan desa wisata? Jawabannya tidak bisa terlepas dari kunjungan wisatawan ke desa tersebut. Untuk terus mempertahnakan laju wisatawan atau meningkatkan, maka banyak hal yang harus dilakukan desa tersebut, salah satunya ialah meningkatkan fasilitas penunjang wisata yang ada di desa tersebut.

Salah satu desa yang mengandalkan kunjungan wisatawan ialah Kampung Merasa di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Di desa ini, warga Dayak melestarikan tradisi adat Pesta Budaya Meja Panjang. Pesta Buday Meja Panjang ini telah menjadi daya tarik wisatawan, dan juga salah satu penggerak ekonomi desa. Tradisi adat yang menunjang wisata dan ekonomi desa rupanya didukung oleh pemerintah setempat.

Bupati Berau, H. Muharram saat menghadiri tradisi Pesta Budaya Meja Panjang merasa bersyukur karena tradisi warga Dayak ini dapat terus bertahan di tengah perubahan zaman, selain itu dirinya juga berkomitmen, agar tradisi ini terus akan berlangsung, dan pemerintah berkomitmen untuk mendukungnya. Salah satu bentuk dukungan yang dijanjikkan oleh Bupati Berau, H. Muharram ialah pembangunan fasililtas penunjang wisata seperti jaringan jalan, jaringan internet dan fasilitas lainnya. Harapannya tentu tradisi yang menjadi penggerak ekonomi desa ini dapat terus berlangsung, dan jumlah kunjungan meningkat tiap tahunnya.

Tentu saja komitmen ini adalah kabar baik bagi pelestarian tradisi adat dan budaya Dayak, juga kabar baik bagi perkembangan desa wisata Kampung Merasa, sehingga nantinya warga desa mendapatkan manfaat yang nyata dari komitmen tersebut.

Ikuti tulisan menarik Rizki Siahaan lainnya di sini.