x

Menkeu Sri bersebelahan dengan Kepala Bappenas Monoarfa dan Menhub Budi Karya.

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 16 Maret 2020 07:16 WIB

Transparansi, Cara Menepis Spekulasi Kesehatan Menteri

Menteri Keuangan Sri Mulyani tergolong responsif karena segera menjawab pertanyaan yang beredar di masyarakat dengan mengunggah sejumlah foto dan video aktivitasnya melalui akun Instagram. Ia secara terbuka mengatakan bahwa dirinya sehat. Transparansi dan jawaban langsung Menkeu Sri Mulyani itu menepis spekulasi mengenai kesehatannya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Setelah pemerintah mengumumkan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi positif terjangkit Covid-19, masyarakat bertanya-tanya mengenai keadaan kesehatan para menteri lainnya. Pertanyaan publik itu muncul tidak lain karena Menhub Budi sempat mengikuti rapat terbatas dengan sejumlah menteri dan pejabat tinggi lainnya bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, 11 Maret 2020. Mungkin saja sebelum atau sesudah rapat selesai, Menhub Budi berjabat tangan dan ngobrol dengan sejawatnya.

Jadilah mereka diperiksa kesehatannya kalau-kalau terpapar, syukur bila tidak. Di antara mereka, Menteri Keuangan Sri Mulyani tergolong responsif karena segera menjawab pertanyaan yang beredar di masyarakat dengan mengunggah sejumlah foto dan video aktivitasnya melalui akun Instagram. Ia secara terbuka mengatakan bahwa dirinya sehat. Transparansi dan jawaban langsung Menkeu Sri Mulyani itu menepis spekulasi mengenai kesehatannya.

Spekulasi tentang kesehatan Menhub Budi Karya sudah beredar sejak ia tidak terlihat di muka publik padahal sebelumnya ia sering muncul di media. Muncul spekulasi jangan-jangan Menhub terpapar Covid-19, sebab ia ikut menyambut kedatangan warga Indonesia yang dipulangkan dari Wuhan, Cina, maupun kedatangan awak kapal persiar Diamond Princess di Bandara Kertajati, Jawa Barat. Pernyataan bahwa Menhub dirawat karena tifus dan asma justru mengundang tanda tanya, lantaran tidak diungkap di mana ia dirawat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Spekulasi bahwa Menhub mungkin terpapar Covied-19 akhirnya terbukti benar. Masalahnya, sekalipun terbukti benar, apakah spekulasi merupakan hal bagus bagi masyarakat di tengah situasi seperti sekarang? Rasanya tidak. Kebetulan saja spekulasi itu cocok dengan fakta yang diumumkan kemudian, bagaimana jika spekulasi itu melenceng jauh dari kenyataan? Dugaan-dugaan yang bersifat spekulatif biasanya muncul lantaran informasi yang disampaikan kepada masyarakat kurang transparan. Mengapa Menhub Budi sempat dinyatakan terkena tifus dan asma, mengapa tidak dinyatakan bahwa Menhub 'diduga terpapar Covid-19'?

Kita dapat belajar dari beberapa negara yang pejabat publiknya terpapar Corona yang mengumumkan secara terbuka informasi tersebut. Misalnya saja Inggris. Begitu mendapatkan konfirmasi positif Corona, Menkes Inggris Nadine Dorries mengumumkan hasil tes laboratorium tersebut dan mengambil langkah isolasi secara mandiri. Kantornya pun langsung ditutup.

Seperti dikutip media, Dorries menyampaikan terima kasihnya kepada Dinas Kesehatan Inggris yang secara luar biasa telah menyediakan nasihat dan dukungan kepada dirinya, sembari ia mengungkapkan kekhawatiran mengenai keadaan ibunya yang berumur 84 tahun dan tinggal bersamanya. Dorries memberi contoh yang baik kepada masyarakat mengenai bagaimana menyikapi situasi terpapar Covid-19.

Dalam situasi pandemik seperti ditetapkan oleh WHO saat ini, transparansi informasi menjadi bagian vital dalam pengambilan keputusan. Informasi yang tidak akurat karena tidak seluruhnya diungkap berpotensi terjadinya pengambilan keputusan yang salah atau melenceng. Ini hal yang lumrah terjadi, bahkan dalam keadaan normal sekalipun, apa lagi dalam situasi yang membutuhkan kecepatan pengambilan keputusan maupun tindakan.

Kurangnya transparansi mendorong munculnya spekulasi yang dapat memperburuk situasi lantaran informasi yang beredar berbaur antara yang akurat dan yang spekulatif, bahkan mungkin palsu. Informasi yang serba tanggung dengan alasan tertentu bisa jadi akan berdampak sama buruknya seperti kabar spekulatif maupun hoax, sebab menyulitkan analisis dan pengambilan keputusan yang benar. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler