Mendaki gunung bagi para pecinta alam adalah kegiatan yang menyenangkan sekaligus menantang. Bagaimana tidak? Karena selain menyajikan pemandangan yang indah, mendaki gunung bisa mengasah keterampilan untuk bertahan di alam bebas.
Tidak hanya itu, mendaki gunung juga menguji kesabaran kita untuk mencapai puncak. Tidak jarang ada orang yang tidak sanggup mencapai puncak. Bukan karena fisik mereka yang tidak kuat, tapi keteguhan mereka yang goyah saat melakukan perjalanan yang menguras tenaga.
Di balik rintangan-rintangan yang menguji perjalan menuju puncak, mendaki gunung sebenarnya juga menawarkan banyak keindahan yang tidak biasa. Salah satu gunung yang menyajikan panorama menakjubkan adalah Gunung Kembang. Mungkin nama gunung ini masih terdengar asing di telinga, tetapi keindahannya tidak diragukan lagi. Gunung ini baru dibuka secara resmi sebagai tempat wisata pendakian pada 1 April 2018.
Gunung Kembang merupakan gunung mungil yang terletak berdekatan dengan Gunung Sindoro. Oleh karena itu, gunung ini diyakini dan dikenal sebagai anak Gunung Sindoro. Gunung Kembang berada di Dukuh Blembem Kaliurip, Desa Damarkasihan, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini tergolong pendek karena puncaknya hanya berada di ketinggian sekitar 2320 mdpl.
Ketika melakukan awal perjalanan mendaki Gunung Kembang, kita akan disuguhi oleh pemandangan lautan hijau perkebunan teh yang membentang luas seperti gelombang. Setelah melewati perkebunan, kita akan mencapai pintu rimba yang dinamai “Kandang Celeng”. Setelah memasuki perbatasan ini, jalur yang akan kita lewati tak lagi berupa jalanan perkebunan. Kita akan memasuki kawasan hutan yang dipenuhi dengan vegetasi yang rimbun.
Hutan Gunung Kembang berbeda dengan hutan pada umumnya. Jika biasanya hutan memiliki pepohonan yang berwarna hijau, hutan ini justru memiliki pohon yang berbatang kuning. Hal ini disebabkan karena tumbuhan sejenis lumut berwarna kuning yang menempel pada batangnya. Selain itu, pepohonan di hutan ini juga memiliki banyak akar gantung yang menambah keindahan hutan sehingga terlihat seperti hutan-hutan di dalam film dinosaurus.
Selanjutnya: Puncak Padang Sabana
Ikuti tulisan menarik Dita Melani lainnya di sini.