x

kemewahan

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 27 Maret 2020 14:50 WIB

Tayangan Kemewahan Artis di Televisi, Tak Punya Hati!

Di saat semua masyarakat dilanda kesedihan dan prihatin atas akibat corona, masih ada televisi yang tak punya hati tayangkan kemewahan hidup artis

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setop tayangan yang hanya menampilkan dan menjual kemewahan dan gelimang harta para artis di televisi, di tengah masyarakat panik dan kesulitan ekonomi akibat wabah corona. Tak punya hati!

Tayangan-tayangan tersebut benar-benar tak mendidik, tak memahami situasi dan kondisi masyarakat, tak ada simpati dan empati, sebab hanya demi kepentingan televisi dan artisnya. 

Di mana Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sebagai regulator penyiaran, hingga tayangan yang tak memihak masyarakat dan malah hanya menampilkan kesombongan dan pamer kekayaan terus dapat tayang di tengah rakyat yang terus tertekan dan tambah menderita. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin bila saya sebut, tayangan seputar keluarga RA, RO, dan artis lain yang hanya pamer rumah, isi rumah, luas tanah, pamer mobil, isi garasi, kebiasaan hidup mewah, pamer isi dompet dan atm. 

Sungguh menciderai hati masyarakat dan malah menjadikan masyarakat menjadi pemimpi di siang bolong. Apakah tepat hingga sekarang tayangan-tayangan seperti demikian masih terus diputar di layar televisi hanya demi mengejar rating dan masuknya sponsor? 

Tadinya, saya tak berpikir menulis perihal kepongahan para artis dan stasiun televisi yang tak punya hati. Namun terkait pekerjaan saya, banyak masyarakat yang meminta tolong untuk menulis tentang tayangan di televisi tentang artis dan keluarganya yang terus pamer kemewahan, di mana sebagian besar masyarakat Indonesia di landa kesulitan. 

Kepada para artis bersangkutan, mohon kesadarannya, tahu dirilah, dan seharusnya merasa malu, unjuk gigi dan pongah pamer harta dan kemewahan di saat kondisi ekonomi masyarakat sedang terpuruk. 

Kasihan masyarakat yang diminta berdiam di rumah, malah harus menonton hiburan di televisi hanya berisi gosip dan kemewahan kehidupan kalian, artis yang bisa jadi semu dan hanya demi keuntungan pribadi. 

Ingat, hidup bergulir bagai roda. Ada saatnya di bawah, ada saatnya di atas. Jadi, saat kalian sekarang sedang di atas, mawas dirilah. Cerdas intelektual, personaliti, dan emosilah. Pahamai kondisi masyarakat kini sedang bagaimana?

Lalu, apa edukasi dari tontonan kemewahan yang tidak ada signifikasi dan realistisnya bagi kehidupan masyarakat umum, terlebih di masa susah seperti sekarang. 

Wahai saluran televisi yang masih menayangkan siaran kemewahan artis, punya hati lah, bila tak cerdas emosi dalam melihat situasi dan kondisi. Masih banyak tayangan hiburan yang justru dapat membantu menaikkan mental masyarakat yang tertekan akibat virus. 

Sehingga tinggal di rumah, salah satu hiburan dan edukasinya adalah tayangan televisi yang realistis dan nyambung bagi kehidupan masyarakat di saat seperti ini. 

Ayo KPI, bertindaklah. Jangan biarkan masyarakat menonton tayangan tak bermutu, yang membikin masyarakat hidup dalam mimpi, menjadi pemimpi, menjadi tukang mengkhayal, malas untuk  bertindak kreatif, inovatif, malas kerja, tetapi mau makan enak, hidup enak, dan bergaya sok kaya (OKB). 

Untuk para orangtua di rumah, tolong arahkan putera-puterinya, selama tayangan tentang kemewahan itu masih ada, dampingi putera-puteri Anda yang tak dapat diarahkan untuk tidak menontonnya. 

Berikan edukasi dan pengertian. Semoga anda-Anda, para orangtua berhasil mengarahkan para putera-puterinya agar menonton tayangan yang edukatif, dan Anda sendiri tidak memberi contoh negatif, menonton tayangan tak bermutu di masa wabah corona ini. 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler