x

ke mana

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 28 Maret 2020 19:52 WIB

Parpol dan Elite Partai, ke Mana Saja?

Wakil rakyat ke mana saja. Kok disaat gawat dan rakyat butuh bantuan, malah ngumpet!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wabah corona terus merajalela, namun ada satu hal yang sejak corona menyebar disorot masyarakat. Dia adalah partai politik, elite politik baik yang duduk di parlemen maupun pemerintahan. 

Benar-benar konyol, diam. Tak ada suara dan tak ada bantuan dalam situasi corona, malah meminta hak istimewa tes corona duluan. Tidak ada hati, bahkan ada yang tetap pelesiran ke Eropa. 

Ke mana mereka sekarang? Padahal saat pemilu baik pilgub maupun pilpres, mereka ada di barisan depan mencari perhatian dan simpati masyarakat. Demi dapat suara untuk dapatkan kursi di parlemen dan duduk di kursi pemimpin negeri ini. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bila mengulang pernyataan sang Ketua MPR kita, yang sudah ditayangkan di berbagai media massa,  bahwa partai politik dan elite partai dalam rangka merebut kursi di parlemen dan pemerintahan dibiayai oleh cukong. 

Lalu, mengapa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga dilemahkan oleh mereka, sebab permainan korupsi dll, juga tentu sutradara dan aktornya lebih banyak di mainkan oleh mereka pula. Bagaimana mungkin parpol dan elite partai bisa turun tangan membantu masyarakat terdampak corona, meski sekadar membagikan masker gratis? 

Mereka hanya butuh suara rakyat demi kepentingan diri mereka sendiri. Kemudian, setelah mendapatkan kursi, bagaiamana "mereka" dapat mengembalikan modal pribadi untuk pemilu, menyumbang untuk partai, dan untuk kekayaan pribadi, serta tetap patuh pada koridor cukong. 

Jadi, jelas, di saat wabah corona datang, dari mana mereka memiliki dana untuk membantu masyarakat yang suaranya diperas untuk memilih mereka. Bahkan, cara korup pun masih mereka lakukan dengan terlebih dahulu membekap KPK. 

Inilah obrolan manis, yang kini nyaring diungkap oleh masyarakat Indonesia atas tak adanya kepedulian partai politik dan elite partai. Apa yang diungkap oleh masyarakat adalah fakta, bukan sekadar nyinyir.

Mana juga para staf ahli presiden yang bisanya hanya nyinyir cari muka pada presiden dan masyarakat pendukungnya? Mana suaranya? Kalau hanya berkoar-koar, sok tahu, sok jago, rakyat biasa juga bisa begitu. 

Kini di saat pemerintah salah tanggap, salah sikap, terlambat ambil kebijakan, maka inilah yang kini terjadi. Wabah virus corona terus meningkat dan menyerang seluruh daerah di Indonesia. 

Akibat terlambat tak melockdown, kini masing-masing daerah tak peduli lagi intstruksi presiden. Mengabaikan dengan mengambil cara lockdown sendiri-sendiri. Sementara partai politik dan elite partai tidur. 

Hanya pemimpin daerah yang notabenenya sebagai elite partai yang kini jadi tumbal untuk menyelamatkan masyarakatnya di masing-masing daerah. 

Sebab masyarakat butuh tindakan langsung, bukan sekadar di imbau, diinstruksi, lalu diberikan janji-janji yang membikin rakyat semakin gerah dengan kebijakan pemerintah yang dianggap sangat lelet. 

Kini nasi sudah menjadi bubur. Negara dianggap terlambat dan tak sigap mencegah corona, pun jadi tak melindungi rakyat. Partai politik dan elite partai tidur. Sementara masyarakat yang telah teridentifikasi timpang di segala bidang, dibiarkan berjuang sendiri. Berupaya sendiri. 

Dibiarkan saling tebar informasi tak laik di berbagai media sosial, malah membuat masyarakat lain panik, cemas, kawatir. Media massa dan televisi pun demikian. Setali tiga uang, berlomba membagi informasi terkini, yang semakin membumbui kepanikan masyarakat. 

Bagaimana para parpol dan elite partainya? Kok hingga kini masih terdiam? Masyarakat banyak bertanya. Dulu minta suaranya. Kini setelah partai menang, setelah dirinya dapat kursi di parlemen dan pemerintahan, kok diam saja? Mana parpol baru yang juga banyak nyinyir dan sering cari panggung? Diam, ya? Mana keterlibatannya dalam corona?

Tidak ada salahnya kok, bila Anda-Anda turun kan? Jangan takut nanti ada yang bilang kalau Anda turun tangan nanti disebut sudah kampanye, sudah politik, cari, cari panggung. 

Justru di sinilah saatnya Anda-Anda menunjukkan fungsinya sebagai wakil rakyat, karena Anda duduk di "situ" karena suara dari rakyat. Tunjukkan bahwa Anda-Anda juga mampu membantu tanpa harus ada dana dari cukong dan lain sebagainya. 

Perhatikan juga, sekarang masing-masing daerah sudah ambil tindakan me-lockdown secara mandiri. Apa tanggapan kalian? Bagaiamana sikap Presiden? 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler