x

Iklan

zainal fahruddin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Januari 2020

Rabu, 1 April 2020 16:33 WIB

Alam Tak Akan Diam oleh Perbuatanmu

Semua akan terjadi jika kita memulainya, dan apapun yang kita mulai akan pasti berakhir. Kita tak akan terlepas dari antonim, hukum alam sudah angkat bicara untuk melawan para “bajingan” yang telah melanggar hukum tersebut. Apakah seluruh makhluk hidup di muka bumi rela menyaksikan kebiadaban itu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

    

ALAM TAK AKAN DIAM OLEH PERBUATANMU

   Semua akan terjadi jika kita memulainya, dan apapun yang kita mulai akan pasti berakhir, setiap sesuatu telah diciptakan secara pasang-pasangan, ada malam ada pula siang, ada pria ada pula wanita, ada guru ada pula murid, kita tak akan terlepas dari antonim kita. Hukum alam sudah angkat bicara untuk melawan para “bajingan” yang telah melanggar hukum tersebut. Apakah seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan rela menyaksikan kebiadaban para “bajingan” yang tidak punya rasa bersalah? Yang berjalan di atas bumi dengan kesombongan yang fana? Yang hanya memperebutkan setetes nanah yang penuh rasa tawa dan tahta?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

       Sekali kali tidak!  Alam tidak akan diam beserta seluruh makhluk yang berpijak di muka bumi ini, terlebih Sang Pencipta Yang Maha Esa, sesungguhnya apa yang diturunkan oleh Yang Maha Kuasa, tak kasat mata tak pula bersayap, yang mengemparkan seluruh dunia ini, adalah salah satu tentara dari tentara-tentara Allah yang siap  melaksanakan tugasnya untuk membasmi kedzoliman yang merajalela, dan para bajingan yang senantiasa menari-nari di atas kemungkarannya.

        Akan tetapi, kenapa makhluk tak kasat mata ini menyerang kaum putih dan kaum priyayi boemipoettra? Tak pandang bulu terlebih berstatus orang yang berpenghasilan sangat rendah yang disorot oleh media beberapa hari lalu terkait biang penularan tersebut.

       Jangan salah sangka!  Allah menurunkan suatu musibah pasti ada alasannya, dan hukum sebab akibat akan terus berlaku di alam yang pana ini. Setidaknya ada beberapa alasan Allah SWT menurunkan musibah kepada hambanya, diantaranya :

  1. Bukti cinta Allah kepada hamba- Nya

     Musibah tidak selalu bermakna murka, bahkan bisa jadi sebaliknya, yakni bukti cinta Allah Swt kepada hamba-Nya. Dalam Hadist riwayat Ahmad bin Hambal dan al-Thabrani dari Mahmud bin Labid disebutkan, bahwa Rassulullah Saw bersabda “Ketika Allah Swt mencintai suatu kaum, Dia mengujinya (dengan memberinya musibah)”.

  1. Allah menguji imannya

Allah Swt berfirman:

الٓمٓ ١  أَحَسِبَ ٱلنَّاسُ أَن يُتۡرَكُوٓاْ أَن يَقُولُوٓاْ ءَامَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَنُونَ ٢ وَلَقَدۡ فَتَنَّا ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡۖ فَلَيَعۡلَمَنَّ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ صَدَقُواْ وَلَيَعۡلَمَنَّ ٱلۡكَٰذِبِينَ ٣

 Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Angkabut 1-3)

     Kebanyakan manusia mengira dirinya telah beriman, padahal dia belum diuji dengan berbagai musibah. Misalnya, seseorang ingin melamar pekerjaan, ketika diinterview pelamar tersebut mengatakan “Saya sudah bekerja sebelumnya selama lima tahun dan memiliki pengalaman yang sangat banyak”  dan bos yang mengujinya tidak akan percaya sebelum melakukan training. Begitu pula keimanan, seseorang belum dinyatakan beriman jika ia belum lulus dari ujian keimanan.

  1. Peringatan atau Teguran

     Dalam Hadis riwayat Ibnu Hibban dari Ubadah bin al-Shamit, Rasulullah Saw bersabda “Tidak ada seorangpun dari kalian melanggar ketentuan (agama) kemudian disegerakan siksaannya (sebagai hukuman), kecuali siksa itu menjadi kafarah (penebus dosa). Dan siapa yang siksanya diakhirkan, maka urusannya dikembalikan kepada Allah Swt. Jika Allah Swt menghendaki, Dia merahmatinya (mengampuni kesalahannya). Dan jika Dia menghendaki, Dia akan menyiksanya.”

 Dan dalam Hadis riwayat al-Hakim, nabi Muhammad Saw bersabda “Ketika Allah Swt menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka disegerakan baginya hukuman (di dunia ini) atas dosanya. Dan apabila Allah Swt menghendaki keburukan pada hamba-Nya, Dia tahan hukuman dosanya di dunia, sehingga disiksa-Nya pada hari kiamat.”

 

      Setiap orang telah Allah siapkan ujian baginya, ujian itu berbeda-beda, bisa melalui bencana alam, kecelakaan, kehilangan orang yang disayang, kehilangan harta benda dan lain sebagainya.

Terlebih  kita sekarang diuji dengan satu makhluk Allah yang sangat kecil tapi mematikan  bernama  CORONAVID19,  semoga Allah senantiasa menjaga  kita agar terhindar dari virus itu. Oleh karena itu, tidak pantas bagi manusia yang memiliki keterbatasan untuk menghakimi bahwa ujian yang sedang menimpa saudaranya adalah adzab. Barangkali itu justru merupakan bukti cinta Allah kepadanya. [ZF]

 Wallahu a’lam bisshowab

 

 

 

Diambil dari berbagai sumber, salah satunya islami.co

Ikuti tulisan menarik zainal fahruddin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler