Hiruk-Pikuk Corona dan Pandangan Mukmin terhadapnya

Kamis, 2 April 2020 11:36 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Musibah virus korona adalah ujian dari Allah yang seharusnya menjadi intropeksi bagi hamba-hambanya untuk kembali kejalan yan benar dalam menanggapinya dengan sabar dan memperbaiki ibadah agar Allah mengangkat wabah penyakit ini secepatnya.

Pagi yang cerah, matahari yang malu malu menampakan dirinya tapi mau, mulai muncul di ufuk timur, tak butuh perintah dari seorang pun di muka bumi ini melainkan itu telah menjadi rutinitas seharianya sebagai tanda ketaatanya kepada sang pencipta-Nya, suara kicauan burung di atas pohon yang rindang dan padat di belakang rumah yang di sertai suara keroncongan yang keluar dari perut ayam yang menantikan makanan dari tuanya.

Di hari-hari yang penuh himbauan dari pemerintah agar masyarakat tinggal di rumah aja di karenakan  Tuhan semesta alam sedang menguji makhluq-Nya yang ada di muka bumi dengan tentara yang kecil dan mungil tapi telah menggoncankan dunia dengan keberadaanya yang di kenal dengan Covid-19.

Dengan adanya Covid-19 semua yang menyangkut dengan aktivitas berjama’ah diliburkan dari sekolah sampai perkantoran semua ‘’libur’’ dari aktivitasnya dan di alihkan untuk ‘’sekolah’’ dan ‘’bekerja’’ di rumah termasuk dunia perkampusan ikut di liburkan.

Tinggal di rumah atau ‘’di rumah aja’’memberikan wawasan dan kesempatan baru bagi para mahasiswa, siswa, dan para santri karena ia dapat mengembangkan dirinya melalui belajar mandiri dan belajar online, bagi para santri yang selama ini  udah hidup bertahun-tahun di pondok jarang balik ke rumah mendapatkan kesempatan tu.. untuk sedikit berlama lama kepada kedua orang tuanya dan dapat membantu oran tuanya sambil belajar online tuk gunakan kesempatan itu dengan sebaik mungkin, jangan hanya sibuk dengan ‘’kotak ajaibnya’’ atau gejetnya.

Didi yang sekolah di pondok kurang lebih 10 tahun, ia memulainya setelah lulus dari SD dan sekarang sedang menyelesaikan studi S-1 ikut diliburkan dan pulang ke kampung tercintanya, libur kali ini berbeda dari sebelumnya, karena libur kali ini agak panjang dari libur-libur sebelumnya untuk itu tantangan yang di hadapinya juga besar selain ia harus dapat belajar secara online melalui aplikasi yang telah di sediakan dari pihak kampus, ia juga tertantang untuk membagi waktunya untuk membantu dan berbakti kepada kedua orang tuanya di rumah,dan lebih penting ia harus tetap bisa menjaga kualitas ibadah dan hafalan hafalan yang telah ia hafal selama di pondok.

Covid-19  mengajarkan kepada kita untuk kembali dan bertaubat kepada Allah SWT Ialah Tuhan semesta alam pemilik segala sesuatu,kalau Allah berkehendak dengan mudah Ia mengangkat dan menghilangkan covid-19 yang lagi mempora-porandakan dunia, untuk itu kita selalu memohon dan berdoa kepada Allah baik dalam sujud kita maupun setelah mengerjakan amal perbuatan baik.

Manusia dalam menghadapi musibah berbeda beda cara mereka dalam menangapinya, ada yang menyalahkan sesamanya, ada pula yang menyalahkan suatu negara dan terlebih lagi ada di antara mereka yang menyalahkan Tuhan, padahal Allah tidak menurunkan musibah kecuali karena kezholiman yang telah di lakukan kaum Adam sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 13 yang artinya: ’’dan sungguh,kami telah membinasakan ummat ummat sebelum kamu,ketika mereka berbuat zhalim’’Begitu juga dengan sabda Nabi saw. ‘’dari Aisyah ummul mukminin ra beliau berkata saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tha’un(wabah penyakit), lalu Rasulullah memberitahukan kepadaku wabah itu adalah siksa yang dikirim Allah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikanya sebagai rahmat bagi orang oarang yang beriman". Dengan penjelasan tersebut marilah kita intropeksi diri kezholiman apa yang kita kerjakan sehingga kita memohon kepada Allah agar Ia mengampuni dosa dosa dan mengankat salah satu tertaranya yang kecil dan mungil ini.

Pandangan mukmin dalam mengahadapi musibah ini ada dua prinsip yang telah di jelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang artinya: ’’Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin.seluruh urusanya baik.ini tidak didapati kecuali pada seorang mukmin.jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur,itu baik baginya.jika ia mendapatkan  kesusahan,maka ia bersabar.itu pun baik baginya.’’ (HR.Muslim,no 2999)

Semoga kita semua tergolong kedalam golongan orang orang yang jika di beri nikmat bersyukur,dan jika diuji bersabar,dan jika berbuat salah memohon ampun,dan semoga Allah SWT segera mengankat dan menghilangkan musibah virus yang lagi melanda negeri kita ini.

 

     

Bagikan Artikel Ini
img-content
Lahm Din

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler