x

Iklan

Evie Luthfiyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Februari 2020

Kamis, 2 April 2020 16:20 WIB

Dakwah Islami, Pentingnya Dakwah di Era Digital


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dewasa ini umat dihadapkan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Bila dahulu kita butuh waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu untuk berkirim surat, sekarang hanya dalam selisih detik, pesan yang dikirimkan di suatu negeri, bisa langsung diterima di negeri lain. Bila dahulu perlu antri beratur di depan pos pos pengiriman kilat hanya untuk mengirim surat, sekarang hanya dengan gawai di tangan, kita bisa dengan mudah mengirim dan menerima pesan.

Di era digital 4.0 seperti saat ini, hampir setiap orang memiliki handphone dan atau akses lain untuk berinternet. Mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, kebanyakan dari kita pasti tidak lepas dari gawai di tangan

Kemudahan akses segala sesuatu juga mempermudah maksiat merajalela. Sepasang muda-mudi bisa dengan mudahnya berkholwat via media sosial, semakin banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menggaet mangsa dengan melakukan bisnis pinjaman online berakarkan riba, juga berbagai tayangan tak mendidik berseliweran di media, yang tentu saja meresahkan umat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melihat kondisi saat ini, sebagai umat islam, sudah barang tentu kita memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan. Jika maksiat bisa merajalela melalui media, maka dakwah juga harus lebih sering digencarkan lewat semua media yang ada. Termasuk media sosial.

Banyak dai kondang didukung dengan tim media yang baik, berdakwah di jejaring sosial. Memanfaatkan aplikasi-aplikasi seperti Youtube, Instagram, Facebook dan WhatsApp. Kita bisa dengan mudah menengok ceramah singkat, kultum dan tanya jawab di laman-laman media sosial asatidz tersebut.

Sebut saja UAS, ustadz Khalid Basalamah, ustadz Adi Hidayat, ustadz Hanan Attaki, ustadz Felix Siauw dan masih banyak lagi, asatidz yang dengan mudah bisa kita dapati video-video ceramahnya di jejaring sosial.

Hanya saja, semakin mudah mengakses ilmu, semakin banyak pula dai-dai dadakan yang dengan mudah mentaqlid orang lain berbekal ceramah yang dilihatnya di internet.

Pada kasus demikian, ustadz Firanda pernah berpesan, sah-sah saja mengambil ilmu dari media apapun termasuk media sosial, hanya saja kita harus lebih pandai menyaring informasi dan menelusuri latar belakang penceramah. Lalu, bagaimana cara memulai berdakwah melalui media sosial? Mudah, niatkan semua hanya karena Allah. Jangan untuk mengenalkan dirimu, tapi untuk mengenalkan islam, untuk mengajak umat mencintai sang Maha Cinta, Allah Subhaanahu wa ta'aala dan kekasihnya bagina nabi Muhammad Sallallaahu 'alaihi wasallam.

Selebihnya, tetaplah berdakwah, tebar kebaikan, karena kita tidak tau, boleh jadi seseorang terketuk hatinya dari postingan dakwah yang kita buat. Allaahu A'lam

 

Alfaqiiroh_

Ikuti tulisan menarik Evie Luthfiyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler