x

Iklan

Robin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 April 2020

Senin, 6 April 2020 10:12 WIB

Menganggap Covid-19 Sebagai Ujian yang Menguatkan

Pandemi Covid-19 harus di sikapi dengan sikap moral sebagai bangsa yang mengakui asas ketuhanan dan kemanusiaan dalam konstitusinya. setiap wabah yang menimpa bangsa ini harus dinilai sebagai ujian agar bangsa ini dapat berbenah diri menjadi lebih baik lagi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seorang mahasiswa akan diuji masa studinya selama masa perkuliahannya di ujian akhir. Ujian selain berfungsi sebagai bahan evaluasi, juga digunakan sebagai tolak ukur apakah yang bersangkutan dapat naik ke jenjang selanjutnya atau tidak. Dalam kehidupan pun demikian, ujian adalah kepastian. Terlebih dalam ruang lingkup yang lebih besar daripada kampus, yakni kehidupan itu sendiri.

Walaupun ujian adalah kebenaran yang pasti dijumpai, tidak semua manusia siap untuk menjalaninya. Dalam kehidupan seringkali manusia bersikap mengeluh, tidak sabar bahkan berani merebut hak orang lain demi kepentingan diri sendiri. Manusia merasa dengan bersikap serakah bisa melindungi diri dari ujian yang menantinya. Alih-alih menjadi pribadi yang lebih baik, ujian bisa menjadi musibah yang lebih besar.

Allah taála berfirman: “Dialah yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya dia menguji diantara kamu siapa yang lebih baik amalannya. Dialah yang maha perkasa lagi maha pengampun”. Ayat ke-2 surah Al-Mulk ini memberitahu kita bahwa sejatinya ujian dalam hidup adalah pendorong bagi manusia agar senantiasa memperbaiki amalannya. Jika ujian tidak membuat kita lebih baik, maka bagaimana cara tuhan untuk menegur kita lagi?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena itu sejatinya ujian adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hambanya. Diantara manusia yang berbuat pelanggaran terhadap perintah Allah, tidak semuanya diberi peringatan melalui ujian. Bahkan banyak dari mereka yang semakin larut dalam perbuatan maksiat. Maka bersyukur adalah sikap terbaik jika ujian masih dibebankan diatas pundak kita. Allah yang maha agung ingin memperbaiki pribadi hambanya, yang dengannya Allah mengangkat derajatnya lebih tinggi.

Al-Qurán menyebutkan: “Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada kamilah kamu akan dikembalikan”. Penggalan ayat ke-35 surah Al-Anbiya ini menunjukkan, bahwa ujian seringkali hadir dalam bentuk kenikmatan dan kadangkala dalam bentuk keburukan berupa sesuatu yang tidak disukai. Sedikit sekali manusia yang sehat menyadari, bahwa kesehatannya adalah ujian baginya. Hingga kesehatan tersebut berubah menjadi penyakit akibat perbuatannya sendiri.

Kesehatan adalah nikmat yang menjadi ujian bagi manusia, agar kesehatan tersebut dijaga sesuai kadar yang ditetapkan dalam Islam. Alih-alih sadar bahwa nikmat tersebut adalah ujian, manusia seringkali terlena atas nikmat tersebut. Padahal sekelas nabi Sulaiman alaihi salam saja saat melihat singgasana didepannya, ia berkata bahkan sebelum matanya berkedip, ”Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku akan bersyukur atau mengingkari nikmatnya” (An-Naml :40)

Sebagai muslim sudah sepatutnya kita meniru sikap para nabi saat ditimpa ujian. Tidak ada manusia yang lebih berat ujian hidupnya daripada ujian hidup para nabi. Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya. Nabi Ayub diuji dengan penyakit yang membuat ia dijauhi orang sekitarnya. Nabi Muhammad ditempa dengan ujian hidup yang teramat berat, pendustaan, siksaan, hinaan, upaya pembunuhan terhadap beliau hingga diwafatkannya orang yang beliau sayang. Semua ujian dilalui dengan kesabaran hingga membuat para nabi menjadi sebaik-baiknya manusia.

Kesabaran atas ujian tidak serta merta membuat sikap pasrah atas keadaan. Ketika ujian diberikan, Rasulullah tidak pernah putus asa dan senantiasa bersikap optimis. Pelajaran seperti inilah yang mesti dicontoh oleh seorang muslim. Ujian atas rasa aman dan sehat yang menimpa negeri ini seharusnya membuat kita semakin optimis dan berusaha bahwa kita pasti bisa melaluinya.

 

Ikuti tulisan menarik Robin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB