x

Iklan

Angger Jaka Pamungkas

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2020

Jumat, 10 April 2020 07:15 WIB

Dampak Corona, Pengemudi Ojol Merana

Nama : Angger Jaka Pamungkas Kelas : IK2B NPM : 19311080 Ilmu Komunikasi 2019 Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ojol yang mengajak anaknya bekerja di tengah wabah corona (Foto: Yakub Mulyono/detikcom)

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Jember - Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Jember yang bernama Wawan, warga Jalan Mahoni, Lingkungan Sadengan, Kebonsari, Kecamatan Sumbersari, ini melakoni 2 kewajiban, yaitu mengantar penumpang sekaligus mengasuh putrinya yang baru berumur 3 tahun.

Menjadi ayah dan pengemudi ojol disaat yang sama tak mengurangi semangat Wawan. Walau didera kekhawatiran wabah corona menyelimuti, ada sang putri yang menyemangati. Alasan putrinya selalu ikut menemani, karena sang istri tidak disini. Dia berada di pelukan pria lain.

"Saya sudah lama cerai, istri saya sudah nikah lagi," kata Wawan saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/4/2020).

Dikarenakan telah bercerai, dia harus merawat putrinya seorang diri. Putrinya yang masih berusia 3 tahun terpaksa sehari-hari harus ikut saat Wawan narik ojek. “Terpaksa ikut mas, karena tidak ada yang jaga. Anak saya kembar mas. Yang satu ikut saudara saya di Madura diasuh sama mbak saya. Yang satu, ya, ini dengan saya," kata Wawan yang sedang berteduh dari hujan di pinggiran jalan depan toko bunga.

Walau harus mengasuh anak sembari bekerja, Wawan mengaku tidak masalah, daripada merasa bersalah karena meninggalkan putrinya sendirian. Sang anak ikut ayahnya saat pagi hingga siang hari. Jika ditinggal dirumah, bisa rewel. Ungkap single parent itu.

Meskipun begitu, saat malam tiba Wawan akan pergi narik ojol setelah menidurkan anaknya dan pulang secepatnya agar anaknya tidak kesepian. "Saya berangkat kerja pukul 07.00 pagi, sampek siang atau sore hari. Setelah itu pulang dan menidurkan anak saya. Saat malam jam 19.00 kira-kira, saya berangkat lagi, dan anak saya tinggal," kata dia.

Cemas bercampur khawatir, Wawan tetap melanjutkan menyetir. Namun, bagaimana jika anaknya terbangun dan tau Ayahnya Wawan tidak ada dirumah?

"Pintu saya kunci, anak saya tidur dan kalau terbangun pokok ada susu di sebelahnya, jadi pasti minum dan tidur lagi kalau tahu bapaknya tidak ada. Tapi sekiranya cukup nutup target (ojol) saya cepat pulang. Maksimal pukul 12 malam saya pulang," katanya.

Saat sekarang wabah corona sedang terjadi, Wawan mengaku kesulitan mencari rezeki. Saat keadaan normal saja sudah sepi, apalagi saat corona datang.

"Kerjaan saya hanya ojol ini. Meskipun corona ya bagaimana lagi, tetap bekerja karena untuk memenuhi kebutuhan. Tetap berusaha jaga kebersihan dan kesehatan. Semoga corona segera hilang lah," tuturnya berharap.

 

 

Penulis : Angger Jaka Pamungkas

Kelas : IK2B

NPM : 19311080

Ilmu Komunikasi 2019 Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia

Sumber berita :

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4967023/cerita-haru-ojol-di-jember-bekerja-ditemani-anaknya-di-tengah-wabah-corona/2

Ikuti tulisan menarik Angger Jaka Pamungkas lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler