x

Menemukan jalan keluar dari setiap persoalan

Iklan

Mohamad Cholid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 13 April 2020 09:19 WIB

#SeninCoaching: Menyudahi Perselingkuhan Tak Senonoh dengan Pemerintahan

Perilaku para pengendali pemerintahan yang to govern tanpa kendali, eksesif, terbukti menjadi counterproductive. Menyebabkan mereka kehilangan energi politik publik. Karena menjauhkan manusia dari hidup selaras dengan Alam Semesta. Sudah waktunya kita bersikap lebih mandiri, melepaskan diri dari ketergantungan pada pemerintahan – nyatanya para birokrat tidak menjamin bisa memberikan solusi terbaik atas setiap masalah, termasuk menyangkut kesehatan masyarakat seperti saat ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

#Leadership Growth: Government and Us

Mohamad Cholid, Practicing Certified Executive and Leadership Coach

Hubungan percintaan politis kita dengan pemerintahan dan birokrasi sudah menjadi perselingkuhan tidak senonoh. Utamanya ketika kita semua di seluruh dunia tengah menjalani proses transisi mental, spiritual, manajerial, dan leadership, akibat Covid-19. Kita semua saat ini sedang menjalani ujian agar lebih siap memasuki portal kehidupan baru pasca wabah.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari-hari ini kita umumnya mempertanyakan kembali peran pemerintahan. Kita di sini adalah warga negara, sebagian pembayar pajak dan sebagiannya tidak, di pelbagai negara yang sekarang dipersatukan oleh kecemasan, kewaspadaan, ketidaksabaran yang kurang lebih sama akibat pandemi Covid-19.

Birokrasi pemerintahan dimana-mana sekarang ditantang membuktikan efektivitas kerja mereka. Tidak dapat mengelak sodokan wabah, mereka umumnya mendadak jadi kurang kapabel, gagal mengambil keputusan tepat. Tiba saatnya, kata Peter Drucker, “Government has to regain a modicum of performance capacity.” (Post-Capitalist Society).

Kewajiban pemerintahan adalah membuat keputusan fundamental secara efektif, terutama saat wabah sekarang ini. Hanya segelintir pemerintahan saja yang memperlihatkan kapabiltasnya, utamanya Vietnam. WHO mengakuinya. Sejak awal WHO dilibatkan dalam upaya-upaya pengendalian wabah covid-19. The World Economic Forum (WEF) juga memuji keberhasilan Vietnam tersebut.

Pemerintahan Vietnam telah menafsirkan dictum “the purpose of government is to govern” secara terukur. Efektif. Apakah itu karena para pengelola negara dan rakyat sudah terlatih menghadapi situasi gawat secara kompak, sebagaimana mereka dulu dengan ligat menghadapi gempuran tentara AS dalam perang Vietnam? WaAllah ’Alam.    

Sementara itu pemerintahan di negara-negara lain pada kehilangan fokus membangun the political energies of society. Sekarang ini, bagaimana memperbaiki kondisi itu dengan hasil excellent kalau para pejabat publik tetap menggunakan cara-cara lama, menuhankan birokrasi (penyebab bottleneck) demi melayani syahwat mereka?

Kegagalan mereka menghadapi kegawatan akibat wabah barangkali karena kelewat eksesif dalam tugasnya mengelola, mengatur, dan mengontrol penyelenggaraan negara. Mereka telah kehilangan kepercayaan publik.

Selanjutnya: Setelah pemerintah terlanjur kehilangan kepercayaan publik

Ikuti tulisan menarik Mohamad Cholid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler