x

Ilustrasi perceraian. Pixabay.com

Iklan

syarifah lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 April 2020

Kamis, 16 April 2020 06:08 WIB

Petaka Lain Selama Corona, Perceraian!

Pandemi Corona memberi efek lain selain kesehatan dan ekonomi, yakni olengnya rumah tangga di banyak tempat di dunia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Google mengabari, kemarin topik tentang "perceraian selama pandemi" menjadi trending. Aku getir membacanya. Sedih sekaligus khawatir.

Dulu sekali, dalam sebuah obrolan, seorang kakak mengatakan bahwa ia telah menikah lebih dari 11 tahun. Kami yang lebih muda terperangah, melihat sejauh itu belum pernah ia mengeluh soal rumah tangga.

"Berarti sudah matang nianlah, Kak yo?" tuturku.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dak lah, Tar. Kadang ribut jugo," jawab dia.

Beberapa tahun sebelum hari itu, seorang kakak juga berujar. "Usia nikah sepuluh tahun pun, tidak ada jaminan kita sudah mengenal suami kita."

Waktu itu sang suami tengah menghadapi badai fitnah yang luar biasa. Kukira si Kakak berkata begitu karena ia juga tak tahu kebenaran yang terjadi pada suaminya. Satu kota heboh kala itu, bahkan beritanya sampai ke Jakarta. Mungkin se-Indonesia.

Syukurnya sampai hari ini rumah tangga mereka sepertinya baik-baik saja. Beberapa kali aku berjumpa, tidak ada kabar keretakan di keluarganya. Semoga benar.

Dan saat ini, aku pun telah berumah tangga lebih dari sepuluh tahun. Entah benar atau tidak teori para senior. Tapi aku berusaha untuk mengenal pasangan lebih baik. Sepertinya suami juga begitu.

Menurut kumpulan artikel yang dikirimkan Google padaku, kebanyakan pasangan yang bercerai disebabkan salah satu atau keduanya stres terhadap tekanan keadaan, tepatnya ekonomi dan ketidakjelasan situasi di depan.

Stres pada masing-masing pasangan berujung pada keributan, dan paling akhir lagi, dengan kekerasan.

Kalau soal ekonomi, kami pernah mengalami yang lebih buruk dari ini. Dan pada akhirnya aku merasa bersyukur mendapatkan ujian itu di awal-awal pernikahan. Jadi saat ini lumayan punya pertahanan.

Dulu pernah punya utang dan tak ada duit di tangan, tapi sampai sekarang bisa selamat, kan? Begitulah setiap kali masalah datang, kukatakan pada diri sendiri, aku sudah pernah melampaui yang seperti ini.

Yang kukhawatirkan adalah bagaimana jika ujian itu baru, belum pernah dialami sebelumnya? Na'udzubillah. Ah, sudahlah, kenapa malah berpikir buruk. Meski pandemi, dunia ini tetap dalam kendali.

Yang mengendalikan adalah yang dulu menciptakan. Jadi tenang sajalah.

Pandemi pasti berlalu, tapi yang sudah terjadi tak mungkin terulang lagi. Menyesal tak akan mengembalikan keadaan. Jadi pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan cerai.

Anggap saja kita sedang sekolah, sekarang waktunya melewati ujian. Untuk naik kelas seusai Covid-19 dikalahkan. Semoga!

Ikuti tulisan menarik syarifah lestari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu