Garuda Indonesia PK-GTC , Reinkarnasi
Sejarah pPesawat dengan registrasi PK-GTC, dimulai dari tanggal 31 Desember 1962, ketika secara resmi Kerajaan Belanda meyerahkan koloninya di Asia "Nederlandsch Nieuw-Guinea" (nama Papua ketika itu) kepada Indonesia dibawah pengawasan PBB ( UNTEA ). Penyerahan ini diikuti dengan upacara penurunan bendera Belanda dan Merah Putih dikibarkan. Resmi dan mulailah penyerahan aset dari dari maskapai penerbangan “de Kroonduif “ yang selama hampir 7,5 tahun beroperasi di Papua.
Salah satu asset yang diserahkan adalah Pesawat Scottish Aviation Twin Pioneer S3 dengan registrasi JZ-PPW yang terbang perdananya pada Juni 1961 dan tiba di Mokmer Biak pada 9 Juli 1961. Jadi pesawat ini baru yang langsung dipesan dari Skotlandia untuk beroperasi di Papua.
PK-GTC , JZ-PPW , Scottish Aviation Twin Pioneer 3 , de Kroonduif
PK-GTC , JZ-PPW , Scottish Aviation Twin Pioneer , de Kroonduif
Setelah resmi masuk dalam armada pesawat GIA ( Garuda Indonesian Airways ) pesawat ini mendapatkan Registrasi Indonesia PK-GTC. Tetapi sayangnya menurut catatan dari Bureua of Aircraft Accident Archives, pesawat PK-GTC mengalami kecelakaan tanpa korban jiwa ketika take off pada 14 Mei 1963. Kecelakaan ini mengakibatkan pesawat rusak berat dan tidak dapat beroperasi kembali.
PK-GTC , Scottish Aviation Twin Pioneer , Garuda Indonesia
Lebih dari setengah abad kemudian (55 tahun) pada Maret 2017 registrasi PK-GTC hidup kembali, tidak dengan baju Garuda Indonesia tetapi masuk dalam armada Citilink.
Citilink menerima pesawat ke 43 Airbus 320 pada maret 2017 dan memakai secara resmi registrasi PK-GTC pada Airbus 320 tersebut.
PK-GTC , Airbus 320-251n , Citilink
Ikuti tulisan menarik Herman Sjah Tahir lainnya di sini.