x

Iklan

Indonesiana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 20 April 2020 08:50 WIB

Dunia Setelah Pageblug Corona (oleh Kemala Atmojo)

Bagaimana sebuah negara, sebuah bangsa, menata dunia dalam hubungan dengan bangsa atau negara lain pasca pagebluk corona? Akankah kita akan fokus pada diri kita sendiri atau kita justru harus mengembangkan solidaritas global? Saat ini Amerika Serikat dan sekutunya boleh saja kesal terhadap China. Begitu pula sebaliknya. Tetapi, apakah mereka akan saling mengisolasi diri?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 
Lalu bagi Albert Camus, adanya kematian membuktikan bahwa hidup ini memang absurd. Kematian adalah alienasi fundamental eksistensi manusia. Itulah sebabnya kenapa banyak orang takut mati, meskipun ada keterangan lain tentang kematian. Misalnya oleh Heidegger, yang melihat peran positif dari kematian. Menurut dia, justru kematian yang memungkinkan kehidupan di dunia ini memiliki makna. Bayangkan
kalau manusia tak bisa mati, maka hidup hanyalah rentetan peristiwa yang tak berpola dan tak bermakna. Kehidupan manusia hanya memiliki nilai justru karena ada batas akhir.
 
Sekarang bagaimana kira-kira tatanan dunia setelah badai Covid-19 ini berlalu? Bagaimana sebuah negara, sebuah bangsa, menata dunia dalam hubungan dengan bangsa atau negara lain? Akankah kita akan fokus pada diri kita sendiri atau kita justru harus mengembangkan solidaritas global?
 
Saat ini Amerika Serikat dan sekutunya boleh saja kesal terhadap China. Begitu pula sebaliknya. Tetapi, apakah mereka akan saling mengisolasi diri dan tak mau berhubungan lagi? Dugaan saya tidak. Sebab untuk memecahkan persoalan baru atau mengalahkan virus-virus baru yang bisa saja muncul di kemudian hari, hanya dapat diselesaikan secara efektif jika antarnegara bekerja sama.
 
Para ahli perlu bertukar informasi dan membagi pengalaman.
Demikian pula di bidang ekonomi. Dapat dipastikan tidak ada negara modern yang tidak membutuhkan negara lain, misalnya, dalam perdagangan internasional atau ekspor impor. Interkoneksi juga akan terjadi dalam bidang hukum, keamanan, dan lain-lain.
 
Tentu akan ada yang berubah, misalnya bisnis tertentu yang sulit kembali seperti semula. Tetapi intinya kita tidak mungkin menempuh jalan isolasi, jalan perpecahan. Sebab perpecahan bakal menghasilkan bencana yang lebih buruk di masa depan.
 
Kita harus tetap percaya bahwa institusi-institusi internasional seperti PBB, WHO, NATO, dan lain-lain tetap bekerja secara netral demi kemaslahatan seluruh umat manusia. Apa yang sekarang dilakukan Presiden Donald Trump dengan mengancam akan menghentikan kontribusinya kepada WHO haruslah dianggap sebagai emosi sesaat saja.
 
Kita juga tetap berharap bahwa pada tingkat masyarakat masih terdapat rasa percaya sosial, dan pada tingkat individu masih terpelihara rasa percaya pribadi. Tanpa rasa percaya, yang ada
cuma pertikaian atau bahkan perjalanan menuju kehancuran.

Ikuti tulisan menarik Indonesiana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler