x

generasi penerus atoin meto.

Iklan

honing

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 Maret 2020

Kamis, 14 Mei 2020 12:30 WIB

Besipa'e

Besipa'e Langit mendung diam-diam. Hujan turun pelan-pelan. Daun berguguran satu-satu. Tanah menangis. Bukit-bukit terkikis. Pohon-pohon terluka. Saya terdiam membaca gelagat yang terpendam sambil menguyah luka dan dendam Di tanah penuh bukit dan karang Kaum terdidik hanya lalu lalang Mencibir mama-mama yang telanjang Empati menghilang moral entah kemana cinta tak ada disini Kecuali sumpah serapah yang menyerang. Rumah biru, Mey 2020 Honing Alvianto Bana Menolak lupa Bertahun-tahun kita dipaksa mengunyah janji dan harapan yang katanya dapat mengkristalkan air mata dan duka. Nyatanya, Pohon-pohon cendana hanya jadi lambang diseragam dinas. Nyatanya, Bukit marmer dan mangan hanya jadi tengkorak bersejarah. Nyatanya, Istana sapi dan pohon apel hanya jadi slogan dan kenangan. Nyatanya, Kita adalah penyumbang TKI dan TKW terbanyak. Nyatanya, Kita pendongkrak angka busung lapar dan gizi buruk tertinggi. Nyatanya, Gelar daerah termiskin dan terbelakang tetap kita pikul. Seharusnya berkaca, Bukan pada janji yang lalu lalang Tapi pada sejarah yang terpampang. Rumah biru, Mey 2020 Honing Alvianto Bana

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

I. Besipa'e


Langit mendung diam-diam. Hujan turun pelan-pelan. Daun berguguran satu-satu.

Tanah menangis. Bukit-bukit terkikis. Pohon-pohon terluka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saya terdiam
membaca gelagat yang terpendam
sambil menguyah luka dan dendam


Di tanah penuh bukit dan karang
Kaum terdidik hanya lalu lalang
Mencibir mama-mama yang telanjang

Empati menghilang
moral entah kemana
cinta tak ada disini

Kecuali sumpah serapah yang menyerang.


Rumah biru, Mey 2020

Honing Alvianto Bana

 

II. Menolak lupa

Bertahun-tahun kita dipaksa
mengunyah janji dan harapan
yang katanya dapat mengkristalkan air mata dan duka.

Nyatanya,
Pohon-pohon cendana hanya jadi lambang diseragam dinas.

Nyatanya,
Bukit marmer dan mangan hanya jadi tengkorak bersejarah.

Nyatanya,
Istana sapi dan pohon apel hanya jadi slogan dan kenangan.

Nyatanya,
Kita adalah penyumbang TKI dan TKW terbanyak.

Nyatanya,
Kita pendongkrak angka busung lapar dan gizi buruk tertinggi.

Nyatanya,
Gelar daerah termiskin dan terbelakang tetap kita pikul.

Seharusnya berkaca,
Bukan pada janji yang lalu lalang
Tapi pada sejarah yang terpampang.

Rumah biru, Mey 2020

Honing Alvianto Bana

 

Ikuti tulisan menarik honing lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler