x

Indonesia terserah

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 18 Mei 2020 05:59 WIB

Marak #IndonesiaTerserah, Sebab Guru Kencing Berdiri

Mencla-menclenya kebijakan pemerintah dalam menangani Covid 19 di Indonesia, ditambah perilaku serampangan warga masyarakat, telah merepotkan pemerintah daerah dan tim medis. Buntutnya, sejak Jumat, 15/5, media sosial berbagai platform diramaikan tanda pagar #IndonesiaTerserah. Mengapa muncul tagar tersebut? 

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mencla-menclenya kebijakan dalam mencegah, mengantisipasi, dan menangani Covid 19 (PAPC19) di Indonesia, terutama, khususnya dari pemerintah pusat, menjadi merepotkan pemerintah daerah dan para pejuang penyelamat PAPC19 di garda terdepan, yaitu tim medis yang terdiri dari para dokter, perawat, dan stakeholder lainnya. 

Buntutnya, sejak Jumat (15/5/2020), media sosial berbagai platform diramaikan dengan tanda pagar alias tagar #IndonesiaTerserah. Mengapa muncul tagar tersebut? 

Rupanya warganet menyuarakan kekecewaan mereka tentang kebijakan pemerintah yang dianggap melonggarkan pergerakan masyarakat menjelang Lebaran. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bahkan di media sosial twitter, twit yang diunggah tak hanya mengkritik pemerintah, tetapi juga perilaku sebagian masyarakat yang tak disiplin dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Kini di berbagai medsos ramai unggahan foto tenaga medis membawa tulisan "Indonesia Terserah". 

Memang, dengan kondisi yang ada, sulit rasanya bila kita ungkap dengan kata-kata. Komentar sudah, kritikan sudah, berbagai cara untuk membuat semuanya dalam kondisi yang benar sudah. 

Namun, apa yang terus terjadi di dengan kebijakan pemerintah dan kondisi masyarakat kita? Yang pasti, bila pemimpin tegas dan berwibawa, pasti bawahan (baca: termasuk rakyat) akan menghormati dan segan. 

Lalu, akan percaya, tunduk, dan patuh akan semua aturan yang diturunkan. Intinya, peraturan dan kebijakan pemimpin pasti dihargai dan dihormati. Namun, bila pemimpin tak tegas, peragu, dan diikuti bawahan yang tak satu suara, mencla-mencle, bagaimana rakyat akan percaya dan menghargai. 

Ibarat peribahasa, "guru kencing berdiri, murid kencing berlari". Artinya sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk. Menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk. 

Kini, deskripsi yang terjadi pada pemimpin kita memang sudah dekat dengan peribahasa tersebut. Karenanya, apa yang terjadi di masyarakat? Warganet banyak menulis di kolom komentar seperti, "Nyesek kalo lihat tenaga medis yang sudah berkorban sampai sejauh ini, tapi masyarakatnya bodo amat dan menganggap biasa biasa saja."

Tidak menghargai perjuangan mereka. "Bagaimana kalau tenanga medis sudah bodo amat, bagaiamana nasib kalian masyarakat? Mau bagaimana?" Hampir gila melihat orang-orang semakin  seenaknya, maka pantas saja ada #indonesiaTerserah. 

Siapa biang keladi dari ini semua? Jelas dan pasti, karena pemerintah klemar-klemer, tidak tegas, longgar, dan mencla-mencle, sibuk dengan urusannya sendiri, dan tak mementingkan nyawa, tetapi lebih memilih ekonomi. 

Bila kini, para petugas medis #IndonesiaTerserah, bagaimana pemerintah? Anda malah sibuk bikin peraturan dan lebijakan untuk kepentingan sendiri, melindungi diri, bukan untuk kesejahteraan rakyat, tapi malah menindas rakyat! 

Maka, pantas saja PSSB pun tidak lagi singkatan dari Pembatasan Sosial Berskala Besar, tetapi menjadi candaan Peraturan Selalu Basa Basi, Peraturan Sering Banget Berubah, dan Peraturan Sosial Bercanda Banget. Sudah, #IndonesiaTerserah, mau bagaimana lagi, rakyat abai, sebab pemimpin dan pemerintah juga seperti "guru kencing berdiri" 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler