x

Ilustrasi aplikasi pada ponsel pintar atau smartphone (Pixabay)

Iklan

Fiki Darnaes

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 Mei 2020

Selasa, 19 Mei 2020 12:18 WIB

Manfaat Berdakwah dan Menyampaikan Kebaikan Melalui Sosial Media di Masa Pandemi COVID-19


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sudah dua bulan lebih pandemi COVID-19 melanda hampir seluruh negara di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan adanya pandemi tersebut, membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), kebijakan ini bertujuan untuk membatasi segala kegiatan sosial. Seperti bekerja dari rumah atau biasa dikenal dengan istilah Working from Home (WFH), bersekolah dari rumah, segala kegiatan sosial dan kebudayaan tidak boleh dilaksanakan, dan segala kegiatan peribadatan di tempat ibadah tidak boleh dilaksanakan.

Kebijakan tersebut, mengharuskan tempat-tempat ibadah ditutup, tidak ada kegitan apa pun yang dilakukan. Di bulan suci ramadhan ini, seharusnya masjid-masjid ramai pengunjung, banyak orang yang melaksanakan sholat fardhu berjamaah, sholat tarawih, melaksanakan pengajian, melaksanakan kajian Islam, dan banyak para da’i yang berdakwah di masjid-masjid untuk mengajak umat manusia dalam kebaikan.  

Kata “dakwah” menurut bahasa atau etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu دعا– يدعوا – دعوة (da’a – yad’u – da’watan) yang diartikan sebagai ajakan atau seruan kepada Islam. Secara istilah “dakwah” adalah menyeru, memanggil, mengajak, dan menjamu dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengembang dakwah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu kegiatan menyeru atau mengajak umat manusia supaya menempuh kehidupan di jalan yang benar, di jalan yang diridhai oleh Allah SWT.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan teknologi dan internet di era digital seperti sekarang ini, bertumbuh semakin cepat dari hari ke hari. Setiap kegiatan sosialisasi yang meliputi aspek kehidupan dipastikan sosial media memiliki peran di dalamnya. Secara tidak langsung penggunaan teknologi dan internet ini meningkat tajam. Meningkatnya perkembangan teknologi dan internet yang semakin cepat ini, berdampak terhadap banyak bidang. Manfaat kemajuan teknologi dan internet untuk keberlangsungan hidup dapat dirasakan. Dalam bidang berdakwah misalnya, di masa pandemi COVID-19, para da’i tidak bisa berdakwah di masjid atau majelis yang mengumpulkan banyak orang, itu akan membuat penyebaran virus COVID-19 semakin meluas.

Di era digital ini, kegiatan berdakwah tidak harus dilakukan secara tatap muka langsung, pemanfaatan sosial media bisa menjadi solusi untuk berdakwah. Berdakwah bukan hanya tugas satu profesi saja, tetapi seluruh umat muslim wajib berdakwah. Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat 125: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih baik mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Apa pun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas dakwah tidak boleh kita tinggalkan. Setiap muslim berkewajiban untuk menyampaikan dakwah sesuai dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Contoh, di kantor, kita tampilkan akhlak Islam, bicara yang baik, bicara yang jujur, tidak korupsi, jauhkan maksiat. Ketika orang melihat kita akhlaknya baik, akan bertanya ‘siapa dia?’. ‘Dia seorang muslim’, ketika akhlak muslim dilihat. Kita sedang berdakwah dengan akhlak. Berdakwah tidak harus ke masjid kemudian sampaikan ceramah. Dibagi menjadi dua, ada muballigh yang menyampaikan pesan  dan da’i yang mengajak kepada kebaikan. Masing-masing mempunyai misi dakwah, dan semua berpotensi untuk berdakwah.

Muballigh artinya penyampai, yang menyampaikan sesuatu, pesan yang disampaikannya disebut dengan tabligh. Ketika pesan itu mengajak kepada kebaikan maka berubah menjadi dakwah. Da’i berbeda dengan muballigh, muballigh tidak disyaratkan memiliki ilmu khusus untuk menguasai materi yang disampaikan, yang penting share kebaikan kepada orang di sosial media, itu sudah tabligh. Pemanfaatan media sosial saat pandemi ini harus diperkuat sebagai sarana memberi informasi tentang kebaikan. Nabi bersabda “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim No. 1893).

Berdakwah dan menyampaikan kebaikan melalui sosial media tentu memiliki adab. Menyampaikan faidah ilmu atau informasi melalui sosial media seperti Facebook, Instagram, Twitter, YouTube adalah amal mulia, salah satu bentuk taqarrub ilallah yang berpahala. Namun, perlu ditekankan terkait dengan perbuatan ini. Pastikan bahwa pesan, ilmu atau informasi itu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, terdapat dalil yang mendukung dari Al-Quran, Sunnah dan perkataan sahabat. Hendaknya selalu mencantumkan sumber dari mana ilmu atau faidah itu didapatkan, dan dapatkan dari orang-orang yang berkompeten, berkapasitas dan memang ahlinya. Hal itu membuat terhindar dari hoaks dan mendapatkan pahala yang semestinya.

Seringkali langsung menyampaikan (men-share) tanpa berpikir panjang, tanpa terlebih dahulu meneliti kebenarannya. Padahal Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan “Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta apabila dia mengatakan semua yang didengar” (HR. Muslim No. 7). Jangalah tergesa-gesa menyampaikan informasi atau pesan tersebut, karena sikap ini berasal dari setan. Allah SWT pun memerintahkan untuk memeriksa suatu informasi atau pesan tersebut terlebih dahulu, karena belum tentu semua itu benar. “Hai orang orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu” (QS. Al-Hujurat: 6).

Di bulan suci ramadhan yang penuh rahmat dan di masa pandemi COVID-19, marilah bersama-sama untuk berdakwah dan menyampaikan kebaikan melalui sosial media, kesampingkan hal-hal yang tidak bermanfaat. Sampaikan informasi yang baik dan bermanfaat, jangan sampaikan informasi hoaks dan dapat memperkeruh situsi di tengah COVID-19. Semoga tulisan singkat ini dapat menjadi berkah untuk kita semua.

Ikuti tulisan menarik Fiki Darnaes lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler