x

Pegawai bank menghitung uang dolar Amerika Serikat pecahan 100 dolar dan uang rupiah pecahan Rp 100 ribu di kantor pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 20 Agustus 2018. Nilai tukar rupiah, yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, 20 Agustus 2018, bergerak melemah 20 poin ke level Rp 14.592 dibanding sebelumnya Rp 14.572 per dolar Amerika. TEMPO/Tony Hartawan

Iklan

Erza Dirmaa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Mei 2020

Sabtu, 23 Mei 2020 15:15 WIB

Peran Valas terhadap Perekonomian di Indonesia


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Nama : Erza Dirma Abdillah

Npm : 1751020042

Mata Kuliah : ALMA

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen: Dr. Muhammad Iqbal Fasa, M.E.I

Pasar valuta asing atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.

Valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on investment atau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya.

Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini
1. Sistem Kurs Bebas (Floating)
Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan dan penawan dari mata uang asing.

2. Sistem Kurs Tetap
Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat tinggal Anda. Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif terlibat dalam transaksi valas.

3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol
Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai kekuasaan dalam menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia. Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan kegiatan ekspor dan impor.

beberapa manfaat yang dapat di peroleh dari adanya pasar valuta asing ini :
1.) Memperlancar Transaksi Antarnegara
Salah satu manfaat dari adanya pasar valuta asing adalah bisa terciptanya suatu kelancaran atau kemudahan dalam melakukan transaksi antarnegara.

2.) Memberikan Lapangan Pekerjaan Baru
pasar valuta asing juga dapat meningkatkan kegiatan ekspor dan impor antarnegara. Hal ini tentu dapat menggiatkan dunia usaha sehingga bisa membuka lapangan kerja baru serta menyerap tenaga kerja (mengurangi pengangguran).

3.) Meningkatkan Cadangan Devisa Negara
Tipisnya cadangan valuta asing suatu Negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi Negara yang bersangkutan. Pasalnya, jika sewaktu-waktu suatau Negara perlu meng-impor suatu barang dari luar negeri, maka tentu Negara tersebut memerlukan mata uang asing untuk melakukan transaksinya. Dan disinilah pasar valuta asing memberikan peranannya. Pasar valuta asing tidak hanya membantu memperlancar transaksi dua arah antarnegara, tapi juga mampu membantu meningkatkan cadangan devisa dengan memberikan cadangan mata uang asing pada suatu Negara.

Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 15.000, maka seseorang dapat menukar uang dollar AS dengan konversi rate yang sudah ditetapkan.

Akan tetapi, kenaikan kurs dollar Amerika Serikat sangat mempengaruhi transaksi ekspor karena adanya pembayaran yang rendah dari pembeli di luar negeri pada saat rendahnya pembayaran dari pembeli luar negeri, hal ini berarti akan terdapat uang masuk ke Indonesia dalam mata uang asing yang selanjutnya akan ditukar kedalam mata uang asing sebegai modal utuk membeli bahan baku kembali menjadi lebih sedikit.

Sebaliknya pada sisi impor dimana transaksi pembelian barang dan jasa dari luar negeri menggunakan mata uang asing yang sebelum dibayarkan, harus menggunakan harus menggunakan mata uang asing yang terlebih dahulu ditukarkan dengan rupiah. Kenaikan harga Dollar yang melemahkan nilai Rupiah berimbas kepada para produsen yang harus menaikkan harga sembako. Karena itu, kenaikan harga pasar mempengaruhi minat masyarakat dalam membeli bahan-bahan sembako.

Kurs rupiah melemah memiliki beragam implikasi bagi masyarakat, baik perusahaan maupun individual.
1. Nilai Gaji Dalam Dolar AS Meningkat
2. Meningkatkan Daya Saing Produk Made In Indonesia di Luar Negeri
3. Harga Barang Impor Naik
4. Beban Hutang Negara Dan Swasta Makin Berat

Menjaga rupiah dapat dilakukan dalam beberapa aksi nyata. Namun secara riil dapat dilakukan atas transaksi yang dapat kita kendalikan (controlable). Pertama, menyangkut penggunaan rupiah yang secara utuh atas setiap transaksi ekonomi di wilayah teritorial Indonesia. Artinya, kalaupun ada suatu barang atau jasa dalam mata uang asing yang ditransaksikan, untuk pembayarannya seyogianya harus dikonversi dalam dan dengan rupiah. Kedua, mengurangi impor riil. Artinya, jika barang yang dibutuhkan sudah ada diproduksi di dalam negeri, tidak perlu menggunakan barang impor, karena fungsinya bukan substitusi.

Ketiga, masyarakat Indonesia dengan rupiah-nya melakukan investasi besar-besaran di pasar finansial dalam negeri, sehingga kuantitasi mata uang rupiah jadi lebih besar daripada mata uang asing. Dan keempat, kestabilan politik dan keamanan dapat terus dijaga, sehingga tidak mengganggu iklim investasi dan ber usaha. Hasil ekonomisnya, capital inflow dapat selalu lebih besar daripada capital outflow. Bila demikian halnya, seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati kue ekonomi secara proporsional, sehingga Indonesia lebih sejahtera.

Ikuti tulisan menarik Erza Dirmaa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu