Siapakah pengganti Didi Kempot? Pertanyaan itu sudah dilontarkan beberapa hari sejak berpulangnya sang maestro campursari pada 5 Mei silam. Sebuah pertanyaan yang tampaknya mengandung semacam kecemasan: Adakah yang kelak bisa mengobati kerinduan para Sobat Ambyar atas kepergian Didi Kempot?
Wajar kaum patah hati nasional itu cemas. Dalam 1.5 tahun terakhir mereka seperti tengah berbulan madu dengan Didi Kempot. Mereka mendatangi konser-konser The Godfather of Broken Heart itu dan merayakan kesedihan dalam joget-joget yang syahdu. Lagu-lagu pakde –demikian para fans-nya menyapa— diputar di mana-mana menemani aneka kegiatan. Dan di puncak manisnya bulan madu itu, Didi Kempot mendadak wafat. Hati siapa yang tidak ambyar berkeping-keping?
Dalam keambyaran yang sesungguhnya itulah muncul pengharapan semoga kelak ada yang menggantikan posisi Didi Kempot. Mereka masih butuh sosok dalam "ritual" yang disebut: Kalau patah hati ya dijogetin saja. Ada keinginan agar kultur yang baru saja terbangun itu, tidak musna begitu saja.
Tetapi siapa yang mampu dan layak mengambil alih posisi tersebut? Para Sobat Ambyar cukup akrab dengan sejumlah nama yang selama ini lekat dengan Didi Kempot, seperti Ardha Tatu, Dory Harsa, bahkan juga Sandy Ria Ervina. Adakah diantara mereka yang bisa menggantikan Didi Kempot?
Ardha adalah penyanyi cilik yang diorbitkan Didi Kempot. Sedang Dory (pengendang) dan Sandy (pemain biola) keduanya personil Lare Jawi, kelompok musik pemgiring Lord Didi, yang memiliki suara merdu. Dory kemudian diketahui hengkang dari grup itu untuk menempuh karir sendiri. Dari lingkaran dalam ini bahkan kemudian juga muncul nama Agung Jondil, pemain keyboard.
Di luar lingkaran itu sejumlah nama pengusung lagu-lagu campursari juga diperhitungkan bisa menggantikan Didi Kempot. Karya-karya mereka yang dirilis lewat YouTube kerap diputar netizen. Mereka, antara lain, Ndarboy Genk, Denny Caknan, Hendra Kumbara, Ilux, Happy Asmara, Tasya Rosmala, dan masih beberapa lagi.
Nama-nama itu muncul dalam bursa tentu saja karena memang punya potensi. Mereka semua memiliki suara bagus dan juga penggemar masing-masing. Itu terlihat dari respon dan percakapan netizen di media sosial, terutama, YouTube. Selain kelebihan, sudah pasti masing-masing memiliki kelemahan.
Selanjutnya: Kelebihan dan kekurangan Kandidat
Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.