x

rakyat dan pemimpin

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 12 Juni 2020 12:38 WIB

Pandemi Singkapkan Kualitas Pemimpin Kita

Peristiwa genting pada akhirnya merupakan medan ujian yang terang-benderang bagi pemimpin dari sisi karakter maupun kinerjanya. Sebagian ujian kepemimpinan, kegentingan akan menyingkapkan apakah pemimpin kita adalah orang yang memiliki kapasitas dan kapabel, serta memiliki karakter kepemimpinan di atas rata-rata, ataukah ia menjulang berkat dorongan popularitas belaka.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Situasi genting, darurat, dan kritis merupakan momen ujian kepemimpinan. Di saat genting, kita bisa menyaksikan siapa pemimpin yang cepat tanggap, siapa yang lelet, siapa yang trampil, siapa yang punya visi, siapa yang mengerti apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, siapa yang memprioritaskan keselamatan rakyat, dan kualitas lain.

Kualitas-kualitas itu sebenarnya dapat dilihat dalam kehidupan normal, namun di saat genting seperti saat wabah mulai berkecamuk, kualitas ini akan terlihat mencolok. Pemimpin yang mengerti apa yang sedang terjadi dan tahu apa yang harus dilakukan, ia akan terlihat menonjol. Pemimpin yang gagap dan bingung tentang apa yang harus diprioritaskan, ia juga akan terlihat menonjol (dalam hal kegagapannya).

Masyarakat akan memakai beragam ukuran untuk menilai kepemimpinan seseorang. Dalam situasi normal, seorang pemimpin (dalam konteks ini adalah pejabat publik) mungkin punya cukup waktu untuk berpikir untuk menilai situasi, mencernanya, serta menyusun langkah-langkah pengambilan keputusan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam keadaan genting, proses yang sama harus ia jalani dalam waktu yang lebih singkat, sehingga tekanan terhadap pemimpin akan meningkat. Ketegangan pun akan meningkat. Ia dituntut untuk segera merespons keadaan, membuat keputusan, dan mengambil tindakan dalam tempo yang lebih singkat. Tekanan psikologis ini dapat berpotensi blunder apabila seorang pemimpin menghadapinya tanpa ketenangan. Kemarahan, umpamanya, akan berpotensi kuat mengarahkannya kepada keputusan yang tidak tepat.

Kapabilitas seorang pemimpin diuji saat kegentingan terjadi, apakah ia orang yang mampu dengan cepat memahami situasi, tahu persis kemana mencari data dan memilah mana data yang tepat untuk menjadi dasar pengambilan keputusan. Di saat seperti itu, akan ada saja orang-orang di sekitarnya yang berusaha mengambil hati dan menyenangkannya tetapi mungkin orang-orang tersebut sebenarnya tengah menjerumuskannya. Karakternya sebagai pemimpin diuji apakah ia tipe orang yang suka dibuat senang oleh bawahannya atau ia akan mencari tahu kebenaran walaupun itu pahit.

Dalam situasi genting, sikap pragmatis terkadang berguna, namun akan menjadi berbahaya bila seorang pemimpin penganut pragmatisme sejati--artinya, dalam situasi apapun ia akan memilih jalan yang termudah dan tercepat tanpa berpikir lebih dalam dan lebih jauh. Pilihan-pilihan ini akan menyingkapkan kapasitasnya apakah ia pemimpin yang memiliki horison visi lebih luas dibanding rakyatnya ataukah sesungguhnya ia berada di jenjang rata-rata saja.

Pilihan-pilihan itu juga menyingkapkan apakah ia pemimpin yang memburu pencitraan di mata rakyatnya sendiri maupun dunia internasional ataukah ia sungguh-sungguh berniat menyelamatkan rakyatnya tanpa pamrih. Rakyat, sebagai orang yang dipimpin, dapat merasakan ketulusan niat itu dari sikap dan tindakan serta keputusan yang diambil seorang pemimpin.

Di samping berpikir, rakyat dapat merasakan apakah pemimpinnya memprioritaskan mereka atau menomorsekiankan mereka dibandingkan urusan lain. Rakyat juga tahu apakah pemimpinnya mendengarkan keluhan, aspirasi, maupun kehendak mereka atau hanya berpura-pura. Seringkali pemimpin pragmatis beranggapan bahwa rakyat tidak mengerti apa-apa.

Peristiwa genting pada akhirnya merupakan medan ujian yang terang-benderang bagi pemimpin dari sisi karakter maupun kinerjanya. Apakah ia seorang pemimpin yang berempati pada rakyatnya, mengayomi, menunjukkan jalan, membangkitkan semangat, membangun kebersamaan, bertindak jujur dan adil, serta berjalan di depan untuk menemukan jalan keluar dari kegentingan, ataukah sebaliknya.

Begitu pula, apakah ia seorang pemimpin yang cekatan, mau mendengarkan pendapat orang yang tulus, bekerja secara cerdas, tahu memilih prioritas kerja, ataukah sebaliknya. Sebagian ujian kepemimpinan, kegentingan akan menyingkapkan apakah pemimpin kita adalah orang yang layak memimpin ataukauh ia menjulang berkat popularitas belaka. >>

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler