Benarkah Prabowo Calon " Terkuat " Presiden Pada Pilpres 2024?
Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto (PS) digadang-gadang publik sebagai kandidat terkuat Presiden Indonesia pada Pilpres 2024. Penyebutan publik terhadap Prabowo sebagai calon terkuat dalam Pilpres mendatang bukanlah narasi yang baru. Asumsi publik bahwa Prabowo akan menjadi calon presiden dan kandidat terkuat dalam kontestasi politik Pilpres 2024 mendatang bukanlah narasi yang tak beralasan.
Tak ada saingan yang kuat setelah Jokowi tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai Presiden, tampaknya menjadi alasan bagi publik untuk mengklaim Prabowo sebagai kandidat terkuat Presiden. Tak ada rival yang tangguh seklas Jokowi, tampaknya menjadi alasan untuk menyebut Menhan Prabowo sebagai kandidat terkuat. Apalagi rilis beberapa lembaga survey menunjukan elektabilitasnya masih diatas tokoh-tokoh lainnya, apakah dari kalangan Ketua Umum Partai/Tokoh Politik dan pejabat Pemerintahan atau mantan pejabat pemerintahan.
Pertanyaan yang mengisi ruang publik saat ini, apakah Prabowo Subianto (PS) akan melaju dengan mudah untuk menjadi Presiden Indonesia setelah Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang?
Eit, tunggu dulu. Tak gampang menjawab pertanyaan itu. Tak semudah membalik telapak tangan untuk menyatakan Prabowo akan menjadi Presiden Indonesia setalah Jokowi.
Pemilihan Presiden RI tahun 2024 masih jauh. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang lahir dalam kurun waktu itu. Dan 4 tahun bukan waktu yang cepat. Masih ada 48 bulan tersisa yang bisa membuat turbulensi dalam dinamika kehidupan masyarakat. Arah haluan angin politik bisa saja berubah. Ini politik, bung, kata orang-orang hebat. Bukan matematika yang pasti.
Beberapa nama kaum bangsawan pikiran bangsa pun mulai meramaikan bursa kepemimpinan bangsa setelah era Jokowi berakhir pada tahun 2024. Narasi mulai berkembang dengan ramainya di ruang publik hingga ke pelosok Kampung di negeri ini. Nama Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil adalah nama-nama kaum bangsawan pikiran bangsa yang kini amat akrab dinarasi ruang publik sebagai kandidat Presiden setelah Jokowi.
Dan sederet prestasi pun terukir dari ketiganya, yang kini sama-sama memangku jabatan dari rakyat sebagai Gubernur. Dan ketiga-tiganya memimpin daerah yang populasi mata pilih dan pemilihnya terbesar di Indonesia.
Anies Baswedan (AB) sebelum menjadi Gubernur DKI pernah menduduki kursi Menteri Pendidikan Nasional. Demikian pula dengan Ganjar Pranowo (GP), sebelum memangku jabatan sebagai Gubernur Jawa Tengah dua periode, GP dikenal sebagai legislator Senayan yang vokal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Demikian pula dengan Ridwan kamil (RK), sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, adalah mantan walikota Bandung.
Selain tiga nama tadi, dua nama dari kaum muda dan millenial Sandiaga Uno dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY patut diperhitungkan sebagai kandidat pemimpin masa depan bangsa ini. Sandiaga Uno pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Cawapres yang ikut dalam kontestasi Pilpres tahun lalu bersama Prabowo. Demikian pula dengan AHY yang kini menjabat sebagai Ketua Partai. Apalagi dalam pemilihan Presiden 4 tahun lagi, kaum muda dan millenial amat mendominasi jumlah mata pilih.
Pada sisi lain, bukan tak mungkin menjelang Pilpres tiba, muncul nama lain, misalnya Mantan Panglima ABRI Gatot Nurmantyo atau mantan Menteri Kelautan Susi Pujiastuti. Nama keduanya amat familiar dikalangan publik yang berdiam dari Pulau Miangas hingga Rote.
Menelisik peta kekuatan dengan nama-nama yang beredar di ruang publik saat ini dengan didukung sederet prestasi saat memimpin daerah, tentunya tidak gampang bagi Prabowo untuk memenangkan pertarungan dalam kontestasi pada Pilpres 2024.
Saatnya semua pihak bekerja dengan tulus ikhlas untuk kepentingan rakyat. Bukan bekerja untuk meraih pencitraan demi mencari simpati masyarakat dan mendapat dukungan dari rakyat sebagai penguasa di negeri ini. Insya Allah masyarakat Indonesia akan memilih pemimpin yang berprestasi dan bekerja untuk kepentingan rakyat. Masyarakat negera ini sudah sangat cerdas dan cerdas. Itu adalah sebuah aksioma. Jadi, kalau ingin mendapat dukungan dari rakyat sebagai pemilih di TPS, bekerja dan berkaryalah untuk masyarakat.
Toboali, 11 Juni 2020
Ikuti tulisan menarik Rusmin Sopian lainnya di sini.