x

Wisatawan menyusuri Kota Lama

Iklan

Saffanah Imuetz

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Juni 2020

Minggu, 21 Juni 2020 14:35 WIB

Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Semarang

Artikel ini menjelaskan tentang PAD Kota Semarang selama pandemi covid-19

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dampak Covid-19 terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kota Semarang

 

Oleh :Rizka Pratiwi, Saffanah Salsabila, Siti Aminah, danYosi Karunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(Mahasiswi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi, UNISSULA Semarang)

 

Dosen : Drs. Osmad Mutaher, Msi.

(Dosen Akuntansi Sektor Publik, Fakultas Ekonomi, UNISSULA Semarang)

 

Munculnya wabah penyakit Covid-19  ini membuat resah semua masyarakat terutama pada perekonomian yang mengalami penurunan. Covid-19 sangat mempengaruhi penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Jawa Tengah salah satunya di Semarang. Covid-19  adalah virus atau wabah yang global dan sudah menyebar di seluruh penjuru dunia dan tidak mudah untuk diprediksi kapan akan berakhir (TribunJateng; 22/3/2020).

“Kota Semarang diprediksi akan kehilangan pendapatan daerah sebesar Rp.1,2 triliun yang sumbernya dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan lain yang sah,” kata Bapenda Kota Semarang, Agus Wuryanto (17/4/2020).

 

Bagaimana Dampak Covid-19 Terhadap PAD Kota Semarang ?

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang terancam mengalami penurunan akibat dampak penyebaran viruscorona. Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Agus Wuryanto mengatakan, wabah yang bersifat global ini memang sangat menghantam sektor perekonomian.

Agus memaparkan, saat ini realisasi pajak daerah Kota Semarang sudah mencapai 15 persen atau sekira Rp 200 miliar. Itu merupakan realisasi pajak mulai Januari hingga awal Maret 2020. Pendapatan Januari hingga awal Maret ini memang cenderung masih stabil.

Namun, saat wabah corona merebak pertengahan Maret mulai diprediksi terjadi penurunan beberapa sektor pajak antara lain pajak hotel, restoran, hiburan, dan parkir. Hal ini lantaran tingkat kunjungan wisata ke Kota Semarangsemakin menurun. Saat ini, dia belum dapat menyebutkan angka pasti berapa besar penurunan pajak di beberapa sektor pajak itu. Hanya saja, berdasarkan data yang didapatkan, terjadi penurunan okupansi hotel.

Biasanya, okupansi hotel di Kota Lunpia minimal 60 persen. Akibat isu viruscorona kini merosot menjadi sekitar 20 persen. Tentu, ini akan sangat mempengaruhi PAD Kota Semarang. Data Pendapatan Asli Daerah Kota Semarang sebelum covid-19 sebesar Rp. 2.159.409.774.000 data diambil dari ringkasan APBD Murni Tahun 2019 di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemerintah Kota Semarang.

 

Adapun solusi dari peningkatan PAD  menurut (Mardiasmo, 2004: 152-155) :

  1. Menjadikan PBB sebagai pajak daerah, sehingga pemerintah akan mendapatkan pendapatan pajak daerah yang besar dan nantinya pemerintah daerah tidak perlu lagi mengurusi pajak-pajak yang kecil nilainya.
  2. Pemerintah perlu memperbaiki system perpajakan daerah, maka daerah dapat menikmati pendapatan dari sector pajak yang cukup besar.
  3. Optimalisasi peran BUMD dan BUMN. Peran investasi swasta dan perusahan milik Negara/Daerah diharapkan dapat berfungsi sebagai pemacu utama pertumbuhan ekonomi daerah.

 

Penerapan new normal juga merupakan upaya dalam menaikkan PAD Kota Semarang. Masyarakat harus mendukung dengan tetap melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Sehingga dalam perjalanan new normal nanti, tidak ada lagi kasus-kasus penambahan penderita Covid–19 di Kota Semarang. Ini adalah langkah konkret dari Pemkot Semarang untuk membuat Kota Semarang menjadi lebih baik lagi. Kami berharap rencana tersebut cepat terealisasi.

Maka dengan adanya new normal, berharap bisa mengembalikan kondisi perekonomian di Kota Semarang, meski secara perlahan. Tentu tidak mudah. Karenanya, dukungan dari berbagai pihak, termasuk dukungan masyarakat sangatlah perlu. Selain itu, semenjak adanya Covid–19, sektor pembangunan infrastruktur terganggu. Semua anggaran dialihkan ke penanganan Covid–19. Ini harus diambil langkah cepat. Supaya Kota Semarang tetap bisa melakukan pembangunan ke depannya. Maka penerapan new normal sebuah solusi yang baik.

Kita semua berharap semoga pandemi covid-19 di Indonesia ini cepat berakhir, dan dengan adanya new normal segala dampak yang terjadi bisa teratasi dengan efektif, serta dapat terjalinnya kerjasama yang kuat antara Pemerintah dengan Masyarakat.

 

Sumber :

https://jateng.tribunnews.com/2020/04/16/pemkot-semarang-diprediksi-kehilangan-pendapatan-daerah-rp-12-triliun-akibat-virus-corona?page=3

 

https://jateng.tribunnews.com/2020/03/22/virus-corona-pengaruhi-pendapatan-asli-daerah-kota-semarang-banyak-kegiatan-ditunda?page=3

 

https://www.google.co.id/amp/s/jateng.tribunnews.com/amp/2020/03/22/virus-corona-pengaruhi-pendapatan-asli-daerah-kota-semarang-banyak-kegiatan-ditunda

 

https://simanggaran.semarangkota.go.id/

 

https://www.hestanto.web.id/pengertian-pendapatan-asli-daerah/

 

http://pdpi.sragenkab.go.id/index.php?jenis=main&from=listArticle&id=50

 

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/viewFile/709/466

 

https://www.google.com/amp/s/radarsemarang.jawapos.com/rubrik/perspektif/2020/06/01/pembangunan-infrastruktur-terganggu-pad-menurun-new-normal-jadi-solusi/amp/

 

 

Ikuti tulisan menarik Saffanah Imuetz lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler