"Wow, pemesanan seli merek Kr*** dari bandung sudah tutup, penuh sampai bulan Juli 2021," tulis seorang teman di grup WhatsApp. Dia juga menyertakan tangkapan-foto dari status seseorang yang memasarkan sepeda lipat tersebut. Di sana tertulis: Maaf PO lewat saya sudah close.
Info bahwa pemesanan sepeda lipat (lokal) sudah sampai setahun ke depan itu bisa benar bisa pula sekedar trik dagang. Tetapi faktanya kini warga perkotaan memang tengah dilanda demam bersepeda. Di setiap akhir pekan, makin banyak ditemui para pesepeda baik yang nggowes sendirian maupun (ini lebih banyak) yang berkelompok.
Epidemiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad menyatakan bersepeda memang baik untuk dilakukan di masa pandemi selama tetap menaati aturan main. "Prinsipnya social distancing dan menghindari kerumunan," kata dia seperti dikutip Kompas.com.
Ya, meskipun aktivitas pergowesan ini memang menyenangkan, tetap ada protokol kesehatan yang mesti diperhatikan. Salah satunya dianjurkan, seperti dimuat dalam situs Bicycle Coalition dan The Playbook dan dikutip Tempo.co, bahwa akan lebih baik jika kegiatan ini dilakukan sendirian dan tidak berkelompok.
Memang rasanya akan lebih seru jika bersepeda dilakukan dengan teman-teman. Namun di tengah pandemi Covid-19, lebih disarankan untuk bersepeda sendiri saja. Sebab kita tidak pernah tahu apakah teman-teman bersepda itu sedang dalam kondisi prima atau sakit. Terlebih, kini banyak pasien virus corona yang teridentifikasi tanpa gejala.
Kalaupun "terpaksa" berkelompok, menurut Riris, jangan lebih dari lima orang.
Berikut tip bersepda aman selama pandemi yang dirangkum dari ulasan di Tempo.co dan Kompas.com
1. Membersihkan sepeda sebelum dipakai
Saat akan mengendarai sepeda, Anda sangat disarankan untuk selalu membersihkannya. Sebab, kita tidak tahu apa yang dialami sepeda selama tidak digunakan. Salah satunya mungkin saat di parkiran, ada orang sekitar yang batuk dan bersin sehingga percikan air liur menempel pada permukaan sepeda. Adapun bagian yang disarankan untuk selalu disemprotkan desinfektan ialah yang sering tersentuh tangan seperti stang, pergantian gigi, bel, batang sepeda dan kursi.
2. Memilih waktu dan jalur yang sepi
Penting bagi setiap orang untuk memperhatikan waktu bersepeda. Misalnya hindari jam-jam berangkat dan pulang kantor. Sebab, itu sangat ramai dan meningkatkan risiko berpapasan dengan banyak orang.
Demikian pula juga selalu memilih jalur-jalur sepi agar menjaga jarak antara satu orang dan lainnya tetap bisa dilakukan. Untuk mendapatkan bantuan terkait pemilihan waktu dan jalur, Anda bisa memanfaatkan GPS atau peta pada handphone.
3. Menerapkan protokol kesehatan
Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Ini termasuk menggunakan masker selama bersepeda dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir ataupun memakai hand sanitizer usai berkendara. Sebab kebersihan adalah kunci utama pencegahan virus corona.
* menggunakan masker bedah, kecuali saat akselerasi/menanjak/atau di alam bebas seperti area persawahan
* Usia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat penyakit jantung, jika merasa sesak napas dan detak jantung mendekati limit, diharuskan mengurangi kecepatan dan membuka masker sejenak
* Disarankan menggunakan kacamata, namun tidak wajib;
* Bersepeda dalam kelompok maksimal 5 orang saja, beriringan dengan jarak 2-3 meter
* Saat beristirahat jangan bergerombol dengan kelompok lain, dan tetap jaga jarak satu sama lain
* Hindari kontak fisik seperti bersalaman;
* Asuplah makanan yang panas, fresh, dan cukup tidak berlebihan;
* Cuci tangan sampai lengan bawah sebelum dan sesudah istirahat makan
* Setibanya di rumah, mandi dan cuci semua pakaian yang digunakan, dan gantilah dengan pakaian yang bersih sebelum melanjutkan aktivitas lain
Selanjutnya: Manfaat Bersepda di Era Pandemi
Ikuti tulisan menarik tuluswijanarko lainnya di sini.